KalbarOnline, Pontianak – Tim Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tanjungpura, bersama beberapa mahasiswa menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.
Kegiatan tersebut berfokus pada pada sosialisasi dan pelatihan pembuatan nata de coco dari limbah air kelapa tua.
PKM ini diketuai oleh Rahmawati, dengan anggota Siti Khotimah, Zulfa Zakiah, Mukarlina, Masnur Turnip dan Firman Saputra.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan memberdayakan pengetahuan mengenai pemanfaatan dan pengelolaan potensi sumber daya alam lokal dalam meningkatkan kualitas perekonomian desa melalui pemanfaatan hasil pertanian dan perkebunan yang potensial.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memperoleh dukungan penuh dari pihak universitas, pihak lembaga dan pemerintah setempat yang peduli terhadap pemberdayaan sumber daya lokal masyarakat Desa Sungai Kakap.
Diselenggarakan di Balai Desa Sungai Kakap, pelatihan berjalan kondusif dan menyenangkan, para ibu PKK selaku ibu rumah tangga juga menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif dalam kegiatan pelatihan.
Tim dosen dan mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA UNTAN menjelaskan secara edukatif dan memberikan pendampingan yang baik selama proses pelatihan kepada peserta mengenai pengetahuan pengolahan produk fermentasi, bagaimana cara memproduksi, memasarkan produk dan cara menjangkau konsumen agar produk fermentasi buah-buahan lokal ini lebih dikenal.
Kegiatan pelatihan ini memberikan dampak positif dan ilmu baru bagi ibu PKK dan rumah tangga di desa, bagaimana cara mereka agar dapat memanfaatkan potensi lokal yaitu buah kelapa menjadi produk fermentasi yang potensial untuk dipasarkan.
Bukan hanya dalam perekonomian, pengolahan limbah air kelapa tua menjadi produk fermentasi ini juga memberikan dampak terhadap berkurangnya pembuangan limbah kepada lingkungan, secara tidak langsung berdampak kepada keberlangsungan ekosistem.
Nata de coco merupakan produk fermentasi yang dapat memaksimalkan pemanfaatan hasil pertanian dan perkebunan yang potensial memberikan prospek yang baik dalam pengelolaan potensi khususnya sumber daya alam lokal. Nata de coco memiliki kandungan antara lain, air, lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin B3, serta memiliki kadar serat tinggi, meliputi selulosa, hemiselulosa, lignin dan serat larut air.
Selain tujuan pemanfaatan limbah air kelapa, nata de coco diketahui memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, diantaranya dapat membantu menurunkan kolesterol, menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes, mencegah konstipasi, mengendalikan berat badan (mencegah obesitas), mencegah kanker kolon, dan baik untuk sistem pencernaan.
Salah satu peserta yang tak disebut namanya mengatakan, bahwa pelatihan ini sangat membantu mereka dalam mengolah limbah air kelapa tua menjadi produk fermentasi yang dapat dipasarkan.
“Saya memperoleh pengetahuan baru, dari awalnya limbah air kelapa tua yang biasanya dibuang sebagai limbah, sekarang bisa dimanfaatkan menjadi produk potensial yang sehat dan bergizi,” ungkapnya.
Pengabdian kepada masyarakat ini juga merupakan implementasi nyata dalam visi Dosen Jurusan Biologi FMIPA UNTAN dan mahasiswa memberikan kontribusi positif bagi keberlangsungan perekonomian dan kualitas pemanfaatan pangan bagi desa.
Harapannya, ke depan kegiatan ini dapat terus diadakan baik dari lembaga pendidikan dan pemberdayaan lainnya. Kegiatan pemberdayaan seperti ini dapat memberikan motivasi dan dorongan serta peran aktif masyarakat dalam sektor pangan berkelanjutan dan pelestarian ekosistem. (Lid)
Comment