KalbarOnline, Pontianak – Uray Hidayati, seorang ibu pengidap kanker asal Selakau, Kabupaten Sambas, mengaku senang bahwa layanan radioterapi untuk penanganan penyakit kanker sudah tersedia di RSUD dr Soedarso.
“Saya sebagai pasien penyakit kanker serviks merasa berterima kasih sekali kepada pemerintah yang telah menyiapkan alat radioterapi untuk kami pasien kanker sehingga tidak perlu jauh-jauh lagi ke luar Kalimantan untuk berobat,” ungkapnya di hadapan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson dan Direktur RSUD dr. Soedarso, Hary Agung Tjahyadi saat pencanangan operasional radioterapi, Rabu (18/09/2024).
Uray merupakan pasien kanker serviks yang sebelumnya harus menjalani radioterapi di Jakarta. Ia telah menjalani total 10 sesi terapi di sana.
“Kami sebagai pasien berterima kasih kepada pemerintah yang telah menyiapkan alat untuk mengobati kami, sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya begitu besar untuk sembuh. Mudah-mudah kami, pasien kanker bisa sehat seperti sedia kala,” harapnya.
Layanan radioterapi di RSUD dr. Soedarso telah mulai beroperasi sejak awal September 2024. Pencanangan operasionalnya diresmikan oleh Penjabat Gubernur Kalbar, Harisson, pada Rabu (18/09/2024).
Radioterapi di RSUD Soedarso dilengkapi dua alat utama, yaitu linac, radioterapi eksternal dan brakiterapi, radioterapi internal. Dalam sehari, layanan terapi untuk penyakit kanker ini bisa menangani 60 pasien. Namun, penting untuk dicatat bahwa sebelum menerima radioterapi, pasien akan menjalani beberapa fase pemeriksaan terlebih dahulu.
Kepala Instalasi Radioterapi RSUD Soedarso, Rendhy Tito Apreza mengatakan, penyakit yang bisa ditangani dengan radioterapi sebagian besar memang untuk kasus keganasan atau kanker.
“Pada prinsipnya layanan radioterapi itu diberikan pada kasus keganasan atau kanker yang solid dan padat, jadi kalau misalnya kanker darah tidak bisa dilakukan radioterapi,” ungkapnya.
Radioterapi bisa dibilang merupakan salah satu pilihan pengobatan untuk kanker, selain bedah (operasi) dan juga kemoterapi.
Rendhy menyebutkan, kasus-kasus kanker yang ditangani dengan radioterapi di Kalbar kebanyakan adalah kanker payudara, kanker serviks atau leher rahim, dan kanker paru-paru.
“Kebanyakan kita terima kanker payudara kemudian kanker serviks, itu sesuai dengan jumlah angka kanker terbanyak juga di Indonesia. Kemudian untuk jumlah ketiga di radioterapi Soedarso sudah rujuk ke kami adalah kanker kepala leher, seperti kanker luring dan juga kanker area kepala, seperti otak dan juga liang telinga sudah kami rencanakan untuk radiasi,” tukasnya. (Lid)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…