Bahaya Bulu Kucing bagi Kesehatan: Waspadai Dampaknya

KalbarOnline.com – Bulu kucing sering kali menjadi perhatian karena potensinya memengaruhi kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau gangguan pernapasan.

Meski kucing adalah hewan peliharaan yang populer dan menyenangkan, beberapa risiko kesehatan terkait bulu dan protein dalam air liurnya perlu diwaspadai.

IKLANHARJADPONTIANAK
  1. Alergi dan Asma

Salah satu bahaya paling umum dari bulu kucing adalah pemicu alergi. Protein Fel d 1, yang terdapat dalam air liur, kulit mati, dan bulu kucing, dapat menempel pada permukaan di rumah dan menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Gejala alergi ini mencakup:

  • Bersin dan hidung tersumbat
  • Mata gatal dan berair
  • Batuk dan sesak napas

Bagi penderita asma, kontak dengan bulu kucing atau alergen yang menempel pada bulu dapat memicu serangan asma, memperparah kondisi mereka.

  1. Infeksi dan Penyakit Zoonosis
Baca Juga :  Gedung Baru Markas PMI Kalbar Bakal Diresmikan di Momen HUT RI

Selain alergi, bulu kucing juga bisa membawa parasit atau mikroorganisme berbahaya, seperti:

  • Toksoplasmosis: Parasit Toxoplasma gondii dapat menyebar melalui kontak tidak langsung dengan kucing yang terinfeksi, terutama melalui kotoran.
  • Kurap (ringworm): Infeksi jamur yang menular dari hewan ke manusia dan dapat menyebar melalui bulu.
  • Kutu dan Tungau: Kucing dengan infestasi kutu atau tungau dapat menyebarkan parasit ini ke manusia, menyebabkan iritasi kulit.
Foto: istockphoto.com
  1. Risiko bagi Bayi dan Lansia

Bayi, anak kecil, dan lansia memiliki sistem imun yang lebih lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi atau alergi yang dipicu oleh bulu kucing.

Paparan berlebih pada lingkungan penuh bulu hewan dapat menyebabkan masalah pernapasan pada kelompok ini.

Baca Juga :  Tidak Hanya Enak, Kimci Juga Menyehatkan!

Cara Mencegah Bahaya Bulu Kucing

Untuk meminimalkan risiko kesehatan, pemilik kucing dapat mengambil beberapa langkah pencegahan, seperti:

  • Membersihkan rumah secara rutin dengan vacuum cleaner berfilter HEPA
  • Memandikan kucing secara teratur dan menyikat bulunya untuk mengurangi rontok
  • Membatasi area rumah yang boleh diakses kucing, seperti kamar tidur
  • Konsultasi dengan dokter jika ada anggota keluarga yang memiliki alergi atau asma

Memiliki kucing sebagai hewan peliharaan memerlukan perhatian lebih agar lingkungan tetap sehat.

Dengan perawatan yang tepat dan kesadaran terhadap risiko kesehatan, bahaya dari bulu kucing dapat diminimalkan. (*)

Comment