KalbarOnline.com – Metode kontrasepsi kini semakin berkembang dengan hadirnya suntik KB untuk pria sebagai pilihan alternatif untuk mengatur kelahiran.
Metode ini menjadi salah satu langkah inovatif dalam berbagi tanggung jawab keluarga berencana, tidak lagi hanya terbatas pada perempuan.
Selain menawarkan pilihan baru, suntik KB pria juga memberikan harapan akan efektivitas yang signifikan.
Apa Itu Suntik KB untuk Pria?
Suntik KB pria adalah kontrasepsi hormonal yang menekan produksi sperma secara sementara. Metode ini bekerja dengan menyuntikkan hormon testosteron dan progestin ke tubuh pria.
Kombinasi kedua hormon tersebut bertujuan untuk menghentikan sinyal dari otak yang mengatur produksi sperma di testis.
Dalam beberapa uji klinis, suntikan diberikan setiap 8-12 minggu agar efek kontrasepsinya konsisten.
Seberapa Efektif Suntik KB untuk Pria?
Berdasarkan penelitian awal, efektivitas metode ini mencapai 96-98 persen, setara dengan penggunaan kontrasepsi seperti pil KB pada perempuan. Meski demikian, keberhasilan metode ini bergantung pada ketepatan pemberian dosis dan jadwal suntik.
Penelitian juga menunjukkan bahwa sperma pria kembali normal dalam waktu 4 hingga 6 bulan setelah suntikan dihentikan, menandakan bahwa metode ini bersifat reversibel.
Namun, ada tantangan yang ditemukan dalam uji klinis, seperti:
Respons Masyarakat dan Harapan ke Depan
Pengembangan kontrasepsi untuk pria ini diharapkan dapat mengubah persepsi masyarakat terkait tanggung jawab pengendalian kehamilan.
Dengan lebih banyak opsi untuk pria, beban kontrasepsi yang selama ini mayoritas ditanggung perempuan bisa terbagi lebih merata.
Beberapa negara, seperti India dan Jerman, sudah mulai memperkenalkan program uji coba suntik KB pria untuk publik.
Di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa suntik KB pria masih dalam tahap penelitian dan edukasi sebelum dapat diterapkan secara luas.
Dengan efektivitas tinggi dan sifat yang reversibel, suntik KB untuk pria menjadi opsi menjanjikan dalam pengendalian keluarga.
Meski masih memerlukan edukasi dan pemantauan efek samping, harapannya metode ini dapat diterima dan digunakan secara luas sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mengurangi ketimpangan peran dalam penggunaan kontrasepsi. (*)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…