Debat Pilkada 2024, Midji-Didi Sebut Hilirisasi Mampu Tingkatkan Perekonomian di Kalbar

KalbarOnline, Kubu Raya – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 01, Sutarmidji dan Didi Haryono menyampaikan visi dan misi mereka daam debat perdana pilkada 2024. Debat berlangsung di hotel Qubu Resort, Kabupaten Kubu Raya pada Rabu (23/10/2024) malam.

Dalam pembukaan debat tersebut, Sutarmidji menyoroti tentang besarnya potensi sumber daya alam (SDA) di Kalimantan Barat yang belum dimanfaatkan secara optimal, karena hilirisasi berjalan lambat.

Ia mencontohkan pada komoditas bauksit, yang jika diolah menjadi aluminium, maka dapat memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi perekonomian di Kalbar.

“Ketika kita menjual bauksit mentah, kemudian diolah menjadi alumina, nilai tambahnya naik 19 kali lipat. Jika menjadi aluminium nilai tambahnya mencapai 45 kali lipat,” katanya.

Sutarmidji pun berjanji akan mendorong pendapatan per kapita masyarakat Kalimantan Barat meningkat dan angka pengangguran menurun.

“Inilah yang harus dilakukan dan akan terus kita dorong agar pendapatan perkapita masyarakat Kalbar lebih baik dan tingkat kesejahteraan lebih baik. Angka pengangguran akan menurun karena sumber mata pencarian tersedia dengan baik,” katanya.

Tak hanya membahas tentang potensi sumber daya alam saja, dalam debat tersebut, Sutarmidji juga menekankan pentingnya penyelesaian pembangunan infrastruktur dan perbaikan tata kelola pemerintahan sebagai langkah utama untuk mewujudkan Kalimantan Barat yang maju, sejahtera dan berkelanjutan.

“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini berada di angka 70,47. Meskipun tergolong tinggi, kami menilai hasil tersebut belum memuaskan. Kami perlu percepatan peningkatan IPM, karena untuk mengukur kesejahteraan masyarakat suatu daerah, salah satu indikator utamanya adalah IPM,” ujar Sutarmidji.

IPM, menurutnya, mencakup berbagai aspek yang krusial dalam menilai kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat. Selain itu, Sutarmidji juga mencatat penurunan angka kemiskinan yang signifikan.

“Angka kemiskinan kita menurun dari 7,49% pada 2019 menjadi 6,32% saat ini. Namun, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kita harus fokus pada diversifikasi ekonomi,” jelasnya.

Sutarmidji juga menyinggung realisasi Nilai Tukar Petani (NTP) yang saat ini mencapai 153,80, namun untuk sektor pertanian masih berada di bawah 100 persen.

“Ini terutama terjadi di sektor perkebunan dan pertambangan, sementara untuk komoditas padi, NTP-nya juga masih di bawah 100 persen,” tambahnya. (Lid)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Tayang Hari Ini di Bioskop, Berikut Sinopsis Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu

KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…

6 hours ago

Pergoki Rumah Berantakan dan Kotor, Nana Mirdad Trauma Punya ART

KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…

7 hours ago

Pj Gubernur Harisson Minta Rumah Sakit Daerah di Kalbar Berikan Layanan Prima Bagi Masyarakat

KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…

8 hours ago

Mentan Andi Amran Sulaiman Dorong Kalbar Jadi Lumbung Pangan Nasional

KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…

8 hours ago

Anggota DPRD Ketapang Rion Sardi Serap Aspirasi Masyarakat di Tepian Sungai Pawan

KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…

8 hours ago

Tangani Ruas Jalan Pelang – Sungai Kepuluk, Dinas PUPR Ketapang Bakal Siagakan TRC

KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…

8 hours ago