KalbarOnline, Pontianak – Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura (Untan), menggelar pertunjukan kolaborasi musik tradisional negara Prancis dan Indonesia di Ruang Teater 1, Gedung Konferensi Untan, Kamis (24/10/2024) malam.
Sebanyak 24 mahasiswa dari Universitas Tanjungpura (Untan) dan 8 mahasiswa dari Université de Poitiers, Prancis, turut berpartisipasi dalam pertunjukan ini.
Pertunjukan musik diawali dengan penampilan mahasiswa Untan yang membawakan aransemen musik Melayu dan Dayak. Setelah itu, dilanjutkan oleh mahasiswa Université de Poitiers, Prancis, yang membawakan empat lagu populer dari negara mereka.
Lalu, kolaborasi musik dua negara ini ditutup dengan penampilan epik, memadukan musik Prancis, Melayu, dan Dayak. Para penonton yang hadir terlihat sangat menikmati pertunjukan dan memberikan tepuk tangan begitu meriah.
Ketua proyek pertunjukan kolaborasi asal Prancis sekaligus dosen Université de Poitiers, Belly Marlene menyampaikan rasa terima kasih telah mengundang dan memberikan kesempatan mahasiswanya untuk berkolaborasi dengan mahasiswa seni Untan.
“Saya datang dan jatuh cinta dengan para murid dan musiknya,” ungkapnya usai acara.
“Banyak pekerjaan yang dilakukan di event ini, tentu event ini banyak susahnya juga. Kami kesusahan mencari pesawat yang menerima penerbangan alat musik harpa ke sini. Tapi event berjalan dengan lancar meskipun banyak kendala sana sini,” tambahnya.
“Tantangan utamanya adalah menemukan harmoni yang tepat karena irama musik sangat penting, tetapi semua orang sudah melakukan yang terbaik,” jelas Belly.
Di tempat yang sama, Nurmila Sari Djau Kaprodi Seni mengatakan, pertunjukan musik kolaborasi ini bukanlah pertama kali digelar. Sebelumnya telah digelar pada tahun 2019.
“Kolaborasi ini adalah salah satu kerjasama antara Untan dengan Universite de Poitiers, France. Salah satu implementasi dari kerja sama itu adalah pentas kolaborasi antara musik tradisional Kalbar dengan musik tradisional yang ada di Prancis,” katanya.
Tujuan pentas ini digelar, Nurmila kata, untuk memperkaya ilmu dari mahasiswa pendidikan seni, menambah wawasan musik tradisi yang ada di kalbar. Juga agar mahasiswa prodi seni bisa mengetahui musik tradisional Prancis.
“Musik yang dimainkan kalau dari Kalbar diantaranya alat musik gong, tumak, rebana, tar kemudian ada musik tamborin bruas. Kalau dari Prancis, ada celo, harfa, jarangkan orang lihat di kalbar mungkin dilihat hanya di gambar ini di bawa langsung dari Prancis,” katanya.
Nurmila mengatakan, ke depan pihaknya berencana akan menyelenggarakan pertunjukan kolaborasi yang serupa. Kali ini akan menggandeng negara tetangga yakni Malaysia.
“Ke depan kita ingin menyelenggarakan kolaborasi kembali bukan hanya dengan negara Prancis tetapi dari terdekat dulu, Sarawak, karena kita sudah ngobrol bagaimana seandainya bisa berkolaborasi,” tukasnya. (Lid)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…