KalbarOnline, Pontianak – PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Kalimantan Barat menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keselamatan kelistrikan melalui inovasi edukasi. Bersama Radio Republik Indonesia Kalimantan Barat, PLN UP2B mengadakan sesi podcast interaktif yang dipandu oleh Fauziah Dwi Gustia, Team Leader Keselamatan dan Kesehatan Kerja PLN UP2B Kalbar, Selasa (01/10/2024).
Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemahaman keselamatan ketenagalistrikan, baik di lingkungan rumah tangga maupun di area industri.
Dalam podcast tersebut, Fauziah memberikan penjelasan, bahwa edukasi terkait keselamatan ketenagalistrikan harus disebarluaskan untuk mencegah risiko yang bisa membahayakan masyarakat.
“Edukasi mengenai keselamatan ketenagalistrikan harus disampaikan secara luas agar masyarakat semakin peduli terhadap potensi bahaya listrik serta mampu menerapkan praktik yang aman dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Fauziah.
Ahmad Edy Syukral, Manajer UP2B Kalimantan Barat menjelaskan, bahwa UP2B Kalbar bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi penyaluran listrik agar tetap stabil dan andal di wilayah Kalimantan Barat.
“Kami memastikan bahwa listrik yang dihasilkan pembangkit dapat disalurkan secara merata ke seluruh wilayah Kalimantan Barat. Selain itu, UP2B Kalbar juga berperan dalam menjaga keandalan sistem guna meminimalisir terjadinya pemadaman,” jelas Edy.
Wiwin Indriani selaku host podcast juga turut memberikan apresiasi atas inisiatif PLN dalam mengedukasi masyarakat. Ia menyebut, bahwa kolaborasi antara PLN dan RRI ini sangat penting dalam upaya menciptakan kesadaran tentang pentingnya pemahaman keselamatan listrik di tengah masyarakat.
“Melalui kolaborasi ini, PLN UP2B berharap dapat memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memahami bahaya listrik dan bagaimana cara mengelola risiko tersebut dengan bijak,” katanya.
“Podcast ini tidak hanya berfokus pada teknis kelistrikan, tetapi juga menyampaikan informasi mengenai layanan PLN yang dapat diakses oleh masyarakat untuk memastikan keamanan dan efisiensi penggunaan listrik,” tambah Wiwin.
Podcast ini disambut antusias oleh pendengar RRI Kalimantan Barat, yang merasa bahwa informasi yang disampaikan sangat relevan dan bermanfaat, terutama bagi mereka yang menggunakan listrik dalam skala besar untuk kebutuhan usaha dan industri.
Ditemui pada kesempatan yang berbeda, General Manager PLN UIP3B Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengatakan, kolaborasi antara PLN dan RRI Kalimantan Barat ini merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan edukasi keselamatan listrik kepada masyarakat.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami. Dengan memanfaatkan media seperti podcast, penyampaian informasi bisa secara interaktif dan menarik. Harapan kami, masyarakat tidak hanya memahami bahaya listrik, tetapi juga mampu menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat di rumah maupun di tempat kerja,” jelas Salam.
Kolaborasi antara PLN UP2B Kalimantan Barat dan RRI diharapkan terus berlanjut sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keselamatan dalam penggunaan listrik. Edukasi semacam ini dinilai efektif dalam menyebarkan informasi kepada khalayak luas, mengingat potensi bahaya listrik yang dapat dicegah dengan pengetahuan yang memadai dan kesadaran kolektif masyarakat. (Jau)
KalbarOnline - Drama Jeongnyeon: The Star Is Born telah memasuki episode keenam dari total dua belas episode.…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson tegas mengingatkan perusahaan di Kalbar untuk tidak…
KalbarOnline, Pontianak - Bank Kalbar siap mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terkait sinergi pemungutan…
KalbarOnline, KKU - Kampanye dialogis calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan di…
KalbarOnline, Sekadau - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji melakukan silaturahmi dengan…
KalbarOnline, KKU - Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 2, Ria Norsan menggelar safari politik…