KalbarOnline – Nyeri haid atau dismenore adalah kondisi yang umum dialami oleh sebagian besar perempuan saat menstruasi.
Rasa nyeri ini biasanya berlangsung 1-2 hari di awal siklus haid dan umumnya disertai dengan gejala ringan seperti kram perut atau nyeri pinggang yang masih bisa diatasi dengan obat pereda nyeri atau istirahat.
Namun, dalam beberapa kasus, nyeri haid bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius. Berikut ciri-ciri nyeri haid yang perlu diwaspadai:
Nyeri haid umumnya tidak sampai menghambat aktivitas harian. Namun, jika nyeri yang dirasakan sangat parah hingga sulit bergerak, bekerja, atau beraktivitas sehari-hari, bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan seperti endometriosis atau fibroid.
Apabila nyeri haid semakin parah dari bulan ke bulan, bisa juga menjadi sinyal adanya masalah. Penyakit seperti endometriosis, di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, dapat menyebabkan nyeri yang semakin intens setiap siklus.
Umumnya, nyeri haid yang normal hanya berlangsung selama 1-2 hari. Namun, jika rasa sakit berlanjut selama lebih dari dua hari atau bahkan sepanjang periode menstruasi, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Jika nyeri haid diiringi oleh gejala lain seperti mual, muntah, pingsan, diare, atau perdarahan yang sangat banyak, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Gejala seperti ini sering kali berkaitan dengan kondisi serius, seperti kista ovarium atau adenomyosis.
Nyeri haid biasanya bisa diredakan dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen. Namun, jika obat pereda nyeri tidak memberikan efek sama sekali, sebaiknya jangan diabaikan. Hal ini bisa menandakan adanya kondisi kesehatan yang lebih kompleks.
Beberapa perempuan melaporkan bahwa nyeri haid mereka menyebar hingga ke punggung atau kaki. Kondisi ini juga bisa mengindikasikan adanya endometriosis, di mana jaringan endometrium tumbuh di sekitar saraf atau jaringan lain di luar rahim, menyebabkan nyeri yang menyebar.
Pentingnya Pemeriksaan Dini
Nyeri haid yang parah dan berulang-ulang sebaiknya tidak dianggap sepele. Pemeriksaan dini dan konsultasi dengan dokter sangat disarankan agar penyebabnya dapat segera diidentifikasi.
Melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau metode diagnostik lain, dokter bisa menentukan apakah nyeri haid tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti endometriosis, kista ovarium, fibroid, atau gangguan reproduksi lainnya. (*)
KalbarOnline, Putussibau - Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Kalimantan Barat melaksanakan audit kinerja tahap II…
KalbarOnline – Mahalini dan Rizky Febian dikabarkan mengajukan permohonan pengesahan pernikahan atau isbat nikah agar pernikahan…
KalbarOnline, Pontianak- Disporapar Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk…
KalbarOnline, Sintang - Masyarakat Binjai Hulu Kabupaten Sintang menyatakan siap mendukung pasangan calon Gubernur dan…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengikuti rapat koordinasi dalam rangka antisipasi…
KalbarOnline, Pontianak - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pontianak sudah mulai melakukan sortir dan lipat…