KalbarOnline, Jakarta, – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi kepada Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) yang mampu melakukan percepatan penurunan stunting tertinggi dengan sangat baik. Kalbar tercatat mampu menekan angka stunting tertinggi kedua secara nasional setelah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal ini disampaikan Wapres Gibran pada penutupan rapat koordinasi (rakor) pemerintah pusat dan daerah 2024 di Sentul International Convention Center (ICC) pada Kamis (07/11/2024).
Dalam paparan yang disampaikan Wapres Gibran, stunting di Provinsi Kalbar berhasil ditekan hingga 7,2 persen. Dengan capaian tersebut, Kalbar mampu mengungguli provinsi-provinsi lain di Indonesia. Hingga menduduki posisi terbaik kedua secara nasional dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, stunting Kalbar berada pada angka 20,6 persen. Angka itu menunjukkan progres positif dalam kinerja penurunan stunting di Kalbar. Lantaran jika dilihat dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 lalu, angka stunting Kalbar masih sebesar 29,8 persen.
Kemudian pada tahun berikutnya hanya turun 2 persen menjadi 27,8 persen. Namun pada 2023, angka stunting Kalbar mampu ditekan sebesar 7,2 persen hingga menjadi 20,6 persen. Kinerja positif percepatan penurunan stunting di Kalbar itu tidak terlepas dari keseriusan Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson bersama Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari.
Bersama stakeholder terkait, keduanya selalu terus mendorong agar upaya menurunkan stunting untuk terus menerus digencarkan. Berbagai gebrakan dan inovasi digencarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, TP PKK Kalbar dan berbagai organisasi dalam menurunkan stunting.
Pj Gubernur Kalbar, Harisson yang hadir dalam rakor tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemerintah kabupaten kota yang telah terus berupaya menurunkan stunting. Termasuk peran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) TP PKK Provinsi Kalbar, seluruh organisasi wanita, dan Korpri Provinsi Kalbar.
Dengan melaksanakan aksi nyata untuk turun langsung meningkatkan pengetahuan ibu hamil, ibu balita, remaja putri tentang gizi. Serta aksi langsung dengan memberikan bantuan bahan makanan bergizi kepada keluarga yang memiliki anak stunting selama tiga bulan berturut-turut.
“Saya berharap kita terus memaksimalkan upaya percepatan penurunan stunting, target kita untuk 2024 (stunting) itu 14 persen saat ini baru 20,6 persen,” ungkap Harisson.
Harisson memastikan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar akan terus berupaya maksimal melakukan aksi-aksi nyata dalam upaya percepatan penurunan stunting. Terutama untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kalbar yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Kita akan terus maksimal menekan stunting ini dengan aksi-aksi nyata, untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,” tegas Harisson.
Sementara itu Pj Ketua TP PKK Kalbar, Windy Prihastari memastikan pihaknya akan terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mencapai target-target pembangunan, salah satunya menurunkan angka stunting. TP PKK Kalbar pun akan terus menghadirkan gebrakan dan aksi nyata untuk menekan stunting.
Mulai dari edukasi pola asuh dan pengolahan Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat gizi di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) seluruh kabupaten kota. Gerakan Orang Tua Asuh (Gota) stunting yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.
Lalu sinergitas organisasi wanita dalam peningkatan pengetahuan gizi keluarga, ibu dan remaja putri (Sinita Penjaga Ibu Jari), Kakak Asuh Stunting (Kating) yang mendorong partisipasi kalangan muda untuk peka dengan lingkungan sekitar.
Serta Inspeksi yang menyasar siswa siswi disekolah-sekolah. Bahkan inovasi-inovasi tersebut kini secara resmi telah terdaftar di Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Saya mengajak kita semua untuk lebih semangat turun langsung ke posyandu dan masyarakat untuk memberikan pengetahuan pola asuh yang baik,” ajak Windy.
Windy mengungkapkan berbagai inovasi yang dihadirkan dalam merupakan merupakan strategi untuk percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting. Dalam pelaksanaannya, TP PKK Provinsi Kalbar, kabupaten kota, kecamatan, desa dan kelurahan mempunyai semangat yang sama untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.
Dengan cara langsung turun ke lapangan untuk memberikan pengetahun, edukasi gizi, memberikan bantuan, memastikan makanan bergizi masuk ke dalam mulut anak-anak baduta dan mengurangi kegiatan seremonial.
“Kita juga bergerak menggalang bantuan penanganan stunting lewat Gota’s Kating dan CSR. Hal itu berangkat dari program serbu posyandu kita lihat banyak keterbatasan orang tua,” kata Windy.
“Kita hadirkan program-program tersebut untuk membantu orang tua agar anak-anak mereka mendapatkan gizi yang tepat,” tutup Windy. (Jau)
KalbarOnline - Kapalan di kaki adalah penebalan kulit yang terjadi akibat gesekan atau tekanan berulang,…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson melepas 96 orang kontingen Kalbar untuk…
KalbarOnline, Pontianak - Persoalan defisit anggaran yang dialami Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya ketika dipimpin…
KalbarOnline - Baru-baru ini, perseteruan antara Denny Sumargo dan Farhat Abbas kembali berlanjut. Padahal sebelumnya, Denny…
KalbarOnline - Bae Doona kembali berakting lewat serial terbarunya, Family Matters. Serial tersebut menjadi proyek terbaru…
KalbarOnline, Ketapang - Mewakili Bupati Ketapang, Asisten Sekda bidang Pemerintahan dan Kesra, Heryandi menghadiri Sosialisasi…