KalbarOnline, Putussibau – Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar, Harisson didampingi Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson melaksanakan dialog dengan materi “Inspeksi Stunting di Batas Negeri”, di Sekolah SMA Negeri 1 Putussibau dan SMK Negeri 1 Putussibau, Selasa (12/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Pj Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari berkesempatan untuk memberikan materi kepada siswa-siswi terkait dengan pencegahan stunting, dengan inovasi Inspeksi (Ingat selalu pentingnya sejak dini untuk mencegah stunting).
Windy mengatakan, bahwa Tim Penggerak PKK melaksanakan 10 Program PKK yang salah satunya adalah menuju keluarga sejahtera, dan dalam rangka menuju keluarga sejahtera tentunya banyak yang harus dipersiapkan, termasuk salah satunya mempersiapkan generasi emas di tahun 2045.
“Di tahun 2045 kita kebagian bonus demografi dan usia kalian (siswa/siswi) merupakan usia remaja/pemuda dan harus dipersiapkan dari sekarang, karena salah satunya di tahun 2045 harus mempunyai sumber daya manusia yang bagus baik secara intelektual, emosional dan keterampilannya juga bagus,” terang Windy.
Dikatakannya, siswa/siswi saat ini, di tahun 2045 yang artinya di 21 tahun kemudian, harus dipersiapkan untuk tidak stunting. Seperti kita ketahui bersama stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.
Adapun penyebab stunting yaitu kurangnya asupan gizi pada ibu selama hamil, kurangnya asupan gizi pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan. Stunting dapat berdampak pada Kecerdasan anak, Risiko timbulnya penyakit degeneratif seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung koroner.
Kemudian Gejala stunting yang bisa terlihat pada anak, antara lain berat badan tidak meningkat secara konsisten, tahap perkembangan yang terlambat dibandingkan anak seusianya, tidak aktif bermain, sering lemas, mudah terserang penyakit terutama infeksi.
“Untuk itu Bapak Penjabat Gubernur terus gencar-gencarnya untuk turun ke posyandu se Kalimantan Barat di 14 kabupaten/kota, karena kasus stunting ini tidak bisa dibiarkan, jika dibiarkan dalam kondisi stunting maka bagaimana kita untuk mempersiapkan generasi emas 2045,” jelasnya.
Maka dari itu, pencegahan stunting dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan ini dimulai saat pembentukan janin sampai umur 2 tahun.
“Itu harus dijaga sampai umur 2 tahun. Maka kalian (siswa/siswi) di usia sebagai remaja/pemuda saat ini harus mempersiapkan diri dimulai dari sekarang khususnya remaja putri dengan selalu menjaga kesehatan,” pintanya.
Windy mengungkapkan, bahwa TP PKK mempunyai program yang namanya Inspeksi dan TP PKK bergerak ke seluruh pemuda, remaja untuk menyampaikan dan mensosialisasikan pentingnya kesehatan bagi remaja/pemuda.
“Kemarin saya ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu, dan sangat menarik sekali mereka mempunyai brosur remaja sehat bebas anemia. Caranya yang pertama makan makanan yang bergizi yang mengandung tinggi protein, yang kedua jangan lupa makan buah dan sayur yang kaya vitamin, dan yang ketiga untuk remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah,” katanya.
“Remaja putri tidak bagus jika seorang remaja putri mempunyai kadar hemoglobin yang rendah dan pada saat kehamilan harus mempunyai tingkat zat besi yang tinggi dan hemoglobin yang baik ketika dia hamil dan mempunyai anak agar tidak stunting, kemudian jangan minum tablet tambah darah dengan teh, kopi atau susu karena menghambat penyerapan zat besi,” ungkap Windy. (Lid)
KalbarOnline, Pontianak - Mengandalkan citarasa djaman doeloe, Coffee Shop Kopi Saring Melawi yang berada di…
KalbarOnline – Jadwal tayang film Guna-Guna Istri Muda dimajukan menjadi 27 November 2024. Padahal, awalnya…
KalbarOnline, Melawi - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menggelar sosialisasi sekaligus…
KalbarOnline - Minum kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, terutama bagi mereka yang…
KalbarOnline – Saat ini, NewJeans diduga sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri kontrak dengan ADOR, eksklusif mereka. Pasalnya, sebuah…
KalbarOnline, Putussibau - Dalam rangka mengantisipasi potensi konflik sosial menjelang pilkada serentak 2024, Kodim 1206/Putussibau…