Lewat Program KUR, Bank Kalbar Dukung Pengembangan Usaha Kopi Saring Melawi

KalbarOnline, Pontianak – Mengandalkan citarasa djaman doeloe, Coffee Shop Kopi Saring Melawi yang berada di jalan provinsi, Km 2, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat ini, meracik kopi saringnya hingga bercita rasa khas selaras identitas warung kopi tradisional Melawi.

Dibantu kucuran KUR Bank Kalbar, coffee shop yang berawal dari warung kopi tradisional ini, kini berkembang pesat dan menjadi salah satu tempat nongkrong ngopi yang paling disukai.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Ricky David Setiawan, owner Kopi Saring Melawi memulai usahanya secara kecil-kecilan, tanpa bangunan atau ruko megah, hanya di pinggiran jalan saja dan dengan modal secukupnya, dia menawarkan jualan kopi saring. Di pinggiran jalan itu, dia menyediakan beberapa meja dan kursi bagi pengunjungnya untuk menikmati kopi.

Dalam kebingungan untuk mengembangkan usahanya, Ricky didatangi petugas dari Bank Kalbar untuk menjawab kebingungannya. Bank Kalbar menawarkan solusi dengan program kredit usaha rakyat (KUR) agar kedai Kopi Saring bisa semakin besar dan lebih banyak lagi dikunjungi.

“Pucuk dicinta ulam pun tiba. Ibaratnya seperti itu, mimpi saya untuk menjadi pengusaha kopi yang sukses dengan memiliki bangunan permanen, akhirnya bisa diwujudkan. Saya menerima tawaran Bank Kalbar, karena memang terbukti bagus bagi pelaku usaha seperti saya, selain pelayanan dan proses mudah serta cepat, angsuran kreditnya juga ringan,” tutur Ricky.

Baca Juga :  Jauhi Narkoba, Ani Ajak Pemuda Sibukkan Diri dengan Kegiatan Positif

Alhasil, begitu suntikan dana segar mengalir melalui KUR Bank Kalbar, Ricky langsung menyulap tempat usahanya, dari warung kopi pinggiran jalan, kini masuk dalam bangunan permanen dengan interior menarik di lokasi strategis Nanga Pinoh, ibu kota Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Buka sejak pagi pukul 07.00 hingga tengah malam, Kopi Saring Melawi tetap mempertahankan citarasa khasnya, yaitu kopi zaman dulu dengan tagline #kopikamikopimelawi.

“Kopi saring racikan kita memiliki rasa khas berbeda, karena tetap mengedepankan kopi tradisional.
Ini sangat disukai konsumen,” kata Ricky.

Kopi Saring Melawi mempekerjakan beberapa pegawai yang sebelumnya telah dibekali ilmu meracik kopi khas saring.

Dari pagi hingga tengah malam, kafe ini tak pernah sepi pengunjung, apalagi ditemani cemilan serta penganan sesuai selera, pengunjung silih berganti selalu memenuhi Kafe Kopi Saring Melawi.

Ricky merasa bersyukur didatangi petugas Bank Kalbar dan menginformasikan program-program Bank Kalbar dalam mengatasi persoalan yang dihadapi pelaku usaha.

“Pelayannya bagus. Saya mengapresiasi dan terima kasih dengan Bank Kalbar yang mau melakukan jemput bola mendatangi para pelaku usaha,” katanya.

“Karena dalam kesulitan mengembangkan usaha, masih banyak para pelakunya yang tidak memiliki informasi tentang pinjaman modal usaha, terutama persyaratannya,” lamjut Ricky.

Baca Juga :  Kinerja APBN Kalimantan Barat Semester I Tahun 2023 Tetap Terjaga Positif

Dia mencontohkan seperti dirinya saja, sebelum didatangi petugas Bank Kalbar di tengah sulitnya memiliki modal usaha, sempat merasa kebingungan.

“Soal pinjaman bank sih, kita tahu. Hanya saja proses serta persyaratannya yang banyak belum paham, ditambah lagi angsurannya, kemungkinan tidak bisa terjangkau,” cerita Ricky.

Ternyata setelah mendapatkan penjelasan langsung dari Bank Kalbar, anak muda ini langsung paham dan bersyukur.

“Ternyata tidak sesulit yang kita kira,” tuturnya sembari mengucapkan terima kasih dan berharap Bank Kalbar juga bisa membantu pelaku usaha lainnya untuk berkembang.

Bank Kalbar memang berkomitmen untuk memberikan perhatian serius terhadap pengembangan UMKM.

Dalam upaya mendukung UMKM, bank milik pemerintah daerah ini aktif mengunjungi para pelaku usaha dan membantu pengembangan usaha mereka.

Penyaluran kredit UMKM Bank Kalbar saat ini telah melampaui dari target pemerintah yang berada di angka 30 persen, sementara Bank Kalbar telah berhasil melebihi target penyaluran kredit UMKM sebesar 36 persen. (Jau)

Comment