KalbarOnline, Pontianak – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman optimis, pada tahun 2025 Kalimantan Barat (Kalbar) bisa menjadi eksportir terdepan. Hal itu diungkapkannya saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Optimasi Lahan dan Cetak Sawah Rakyat di Wilayah Kalbar, di Balai Petitih Kantor Gubernur, Kamis (21/11/2024).
“Kalimantan ini sangat besar potensinya, sawah ada 240 ribu hektar kemudian padi gogo ada 300 ribu hektar kalau ini digarap, 2025 dengan baik persiapan satu bulan lebih Mimpi kita untuk menjadi eksportir terdepan Kalimantan itu kenyataan,” ungkapnya.
Menurut Andi, dengan produktivitas sawah mencapai 5 ton per hektare dalam satu kali panen, Kalbar dapat menghasilkan hingga 3,6 juta ton gabah per-tahun dari tiga kali musim tanam. Sementara itu lahan padi gogo yang ditargetkan menghasilkan 3 ton per hektare dapat menambah pasokan 900 ribu ton.
Jika potensi tersebut direalisasikan, Andi yakin Kalbar mampu memenuhi kebutuhan beras domestik dan bahkan bersaing di pasar internasional.
“Tidak mungkin Kalbar bisa disaingin oleh Vietnam, Thailand, India, karena (Indonesia) hanya pakai truk biayanya murah. Tidak mungkin bisa disaingi. Kalau sudah produksi tiga kali berarti biaya produksi rendah, keuntungan tinggi tentu kita mengalahkan semua negara lain,” ungkapnya.
Dalam konferensi pers, Andi mengatakan Kalbar berpotensi besar untuk mencapai surplus. Untuk itu ia berharap Kalbar, kedepannya dapat melakukan ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia.
“Insya Allah, kalau program ini tercapai, kita bisa berkontribusi dalam ekspor ke negara-negara tetangga, khususnya Malaysia. Mudah-mudahan kedepannya kondisi ini bisa berlanjut. Semua ini dikoordinir oleh Bapak Gubernur, Pak Gubernur luar biasa, diam tetapi menyelesaikan,” tutup Andi.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, program optimalisasi lahan (oplah) dan cetak sawah baru diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produksi pangan nasional.
“Menteri pertanian tadi sudah melihat optimasi lahan (oplah), kita sudah melakukan oplah sebesar 39 ribu hektar di seluruh Kalbar. Dengan oplah ini diharapkan nanti kan ada propanisasi perbaikan pengairan dan lain lain diharapkan produksi itu tidak hanya setahun sekali, dengan oplah setahun bisa dua kali bahkan dua kali,” katanya.
Harisson mengatakan, dalam kunker tersebut menteri pertanian berjanji akan memberikan bantuan bibit pupuk, juga memberikan alat alat handvactor dan lain-lain. Dengan bantuan tersebut, Harisson berharap dapat membantu Kalbar dalam meningkatkan produksi pangan. Juga mengekspor hingga ke negara tetangga.
“Ini akan menunjang Kalbar membantu Kalbar dalam meningkatkan produksi padi, bila perlu mengekspor padi kita ke luar negeri. Mentan tadi minta kita beberapa tahun ini meningkatkan produksi sehingga bisa mengekspor di jalur darat seperti Sarawak dan lain-lain,” tukasnya. (**)
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…