KalbarOnline, Pontianak – Kadisporapar Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari kembali meraih penghargaan di tingkat nasional pada ajang Inovasi Daerah 2024 yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI).
Di mana ia berhasil meraih peringkat 1 program inovasi unggulan bertajuk “Mbak Kepo” (Mobile Akselerasi Kolaborasi Kepariwisataan Ekraf Pemuda Olahraga) dengan nilai dan tingkat kematangan tertinggi untuk regional Kalimantan Barat 2024.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Penjabat Gubernur Kalimantan Barat, Harisson kepada Kadisporapar Windy di momen peringatan HUT ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dan Hari Kesehatan Nasional ke-60 Tahun 2024 di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jumat (29/11/2024).
Adapun indikator penilaian inovasi ini didasarkan pada Sistem Aplikasi Indeks Inovasi BSKDN Kemendagri, dengan menghitung skoring pada satuan inovasi daerah sesuai dengan bukti dan atau evidence yang telah disampaikan.
Penghargaan ini menjadi bukti konkret komitmen Disporapar Kalimantan Barat dalam mendorong transformasi pelayanan publik berbasis sinergi dan kolaborasi dan digitalisasi pelayanan publik.
Program “Mbak Kepo” sendiri dirancang untuk meningkatkan partisipasi dan sinergi antar stakeholders dalam mendukung pembangunan di bidang olahraga, kepemudaan, ekraf, dan pariwisata (parekraf).
Usai menerima penghargaan, Windy Prihastari menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi pada keberhasilan ini.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras kita bersama. Mbak Kepo tidak hanya menjadi inovasi pelayanan, tetapi juga upaya nyata dalam mempersiapkan program dan kegiatan Kalimantan Barat untuk pariwisata, ekraf, pemuda dan olahraga dalam hal ini atlet untuk bisa bersaing di tingkat nasional dan global,” ujarnya.
Di sisi pariwisata, dengan hadirnya Inovasi Mbak Kepo ini, telah terbukti berhasil mendongkrak jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kalbar, melalui marketing digital Etic yang merupakan inovasi lanjutkan dari Mbak Kepo.
“Lewat Mbak Kepo ini adalah strategi percepatan yang kita lakukan dalam upaya pengembangan inovasi secara digital marketing melalui Etic,”ujarnya.
Etic merupakan pengembangan dari Mobile Acceleration Kolaborasi Kepariwisataan, Ekraf, Pemuda dan Olahraga (Mbak Kepo) yang telah mampu menampilkan event (CeO) dan tempat wisata, bahkan juga kuliner yang ada di Kalimantan Barat. Uniknya, melalui eTIC ini juga akan menampilkan destinasi dan kuliner dimana saja yang menjadi paling favorit yang sering dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Kalbar.
Terobosan digital pariwisata yang telah dilakukan oleh Disporapar sejak 2022 melalui eTIC (Electronic Tourism Information Centre) ini, sejalan dan mendukung program kerja prioritas Kemenpar Widiyanti yang berkaitan dengan tourism 5.0 seperti pemasaran Calender of Event berbasis digital.
Adapun jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Provinsi Kalbar meningkat pesat hingga 2 juta orang, berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Januari hingga Juli 2024.
Pada periode Januari – Juli 2024, secara total wisatawan nusantara ke Kalbar mencapai 4.714.069 kunjungan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 77,42 persen atau 2.057.078 kunjungan wisatawan nusantara jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Pada periode Januari hingga Juli 2023 lalu, tercatat kunjungan wisatawan nusantara ke Kalbar sebesar 2.656.991 wisatawan. Hasil data tersebut menunjukkan Kalbar menjadi salah satu tujuan pariwisata yang memiliki potensi luar biasa.
Pertumbuhan kunjungan wisatawan nusantara yang signifikan itu tidak terlepas dari berbagai upaya maksimal yang telah dilakukan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar. Berbagai inovasi dihadirkan Disporapar Kalbar dalam upaya mendongkrak kunjungan wisatawan.
Selain itu, Windy juga mencetus inovasi Blodar Khatulistiwa. Lewat inovasi ini Kadisporapar Provinsi Kalbar mengajak seluruh masyarakat bersama mengelola dan Revitalisasi GOR Khatulistiwa Pontianak.
Lewat inovasi ini, ia mengajak semua pihak ikut andil dalam mengembalikan fungsi dari Kawasan Gor Khatulistiwa, yakni diperuntukan sebagai gelanggang olahraga.
Inovasi tersebut bertujuan agar ada kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam mengelola dan merevitalisasi kawasan GOR Khatulistiwa. Dengan inovasi tersebut diharapkan masyarakat dan atlet akan semakin nyaman beraktivitas di kawasan GOR.
“Adanya inovasi Blodar ini kita mengajak keterlibatan seluruh pihak terkait dalam pengelolaan kawasan dan revitalisasi GOR Khatulistiwa, supaya masyarakat dan atlet merasa aman dan nyaman untuk beraktivitas olahraga di kawasan GOR, sekaligus mengembalikan fungsi GOR sebagai gelanggang olahraga,” paparnya.
Ditambah lagi dengan telah hadirnya GOR terpadu yang menjadi kebanggaan masyarakat Kalbar, karena dibangun dengan standar internasional, yang bisa menampung hingga 5 ribuan penonton. GOR ini dilengkapi dengan fasilitas ruang ganti, ruangan pemain yang dilengkapi dengan lemari penyimpanan, dan ruang VIP.
Windy memastikan, pemerintah provinsi (pemprov) melalui Disporapar Kalbar akan selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan, fasilitas, sarana dan prasarana olahraga yang terbaik untuk masyarakat Kalbar. Dalam upaya mewujudkan peningkatan prestasi atlet Kalbar baik dikancah nasional maupun internasional.
“Ayo masyarakat Kalbar kita bersama-sama menjaga dan memanfaatkan fasilitas olahraga yang tersedia,” pungkas Windy.
Selain mendapatkan apresiasi dari Nilai Kematangan Tertinggi, “Mbak Kepo” diharapkan menjadi inspirasi bagi perangkat daerah bahkan daerah lain dalam mengembangkan program inovatif berbasis Kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Ke depan, Disporapar Kalimantan Barat berkomitmen untuk terus berinovasi demi mendukung pertumbuhan sektor kepemudaan, olahraga dan pariwisata yang berkelanjutan.
Tentang Indeks Inovasi Daerah yang merupakan program tahunan Kemendagri, bertujuan untuk mendorong semangat inovasi di pemerintah daerah. Penilaian dilakukan secara komprehensif dengan indikator yang meliputi kebaruan, dampak, replikasi, dan keberlanjutan inovasi.
Dengan keberhasilan ini, Kalimantan Barat sekali lagi membuktikan diri sebagai salah satu provinsi yang unggul dalam inovasi dan pembangunan daerah. (Lid)
Comment