Sekda Amirullah Sebut Puskesmas Ujung Tombak Penanganan Stunting

KalbarOnline, Pontianak – Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah menegaskan pentingnya peran puskesmas sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan stunting.

Hal tersebut disampaikan Amirullah dalam rapat koordinasi (rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pontianak di Hotel Harris Pontianak, Kamis (05/12/2024).

“Penanganan stunting mutlak dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai pihak. Kolaborasi dan koordinasi lintas sektor harus ditingkatkan. Tanpa adanya komitmen dan kemauan bersama yang tinggi, upaya kita akan sia-sia untuk menyelamatkan generasi bangsa ini dari ancaman stunting,” ujarnya.

Dalam rakor tersebut, Amirullah juga meminta TPPS untuk melakukan pemetaan cakupan layanan kesehatan secara menyeluruh. Tujuannya, agar dapat diketahui wilayah mana yang cakupannya masih rendah dan perlu ditingkatkan.

“Lakukan intervensi dengan cepat, tepat sasaran dan terpadu,” tegasnya.

Ia menambahkan, koordinasi dan pelaporan berjenjang kepada pimpinan sangat diperlukan apabila ditemukan kendala, sehingga solusi dapat segera dicari. Amirullah juga menargetkan Kota Pontianak mencapai zero stunting.

“Kita memiliki keinginan agar penurunan stunting di Kota Pontianak menunjukkan perubahan yang signifikan. Bahkan, target kita adalah zero stunting. Untuk itu, semua program harus dilakukan secara konvergensi, berkesinambungan, serta tepat sasaran,” sebutnya.

Dia meminta, TPPS harus menunjukkan peran yang nyata, berkoordinasi dengan semua pihak, dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang ada. Terkait kegiatan diseminasi hasil audit kasus stunting, Amirullah berharap langkah tersebut dapat mengidentifikasi potensi penyebab stunting dan menentukan tindak lanjut yang tepat.

Ia juga berpesan kepada para kader PKK yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk terus memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada calon pengantin, keluarga berisiko stunting dan ibu hamil. Pendampingan intensif juga diharapkan untuk memastikan penerapan pola hidup sehat serta layanan medis pada penderita stunting, baik balita maupun batita.

“Penanganan kasus stunting harus dilakukan sejak dini. Untuk itu, saya mengapresiasi seluruh kader TPPS dan tim pendamping keluarga yang telah berkontribusi dalam mengatasi masalah stunting di Kota Pontianak,” tutup Amirullah. (Jau)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Film How to Make Millions Before Grandma Dies Masuk Shortlist Oscar 2025

KalbarOnline – Ada 15 dari 85 film diumumkan The Academy of Motion Picture Arts and…

5 hours ago

3 Fitur Baru WhatsApp yang Dirilis 2024, Sudah Coba?

KalbarOnline – Aplikasi pesan instan WhatsApp semakin berupaya menjaga privasi dan kemudahaan penggunaan. Salah satu…

6 hours ago

Pemprov Kalbar Dukung Penambahan Frekuensi Penerbangan Singkawang – Jakarta

KalbarOnline, Pontianak - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar mendukung penambahan frekuensi penerbangan rute Singkawang - Jakarta…

6 hours ago

Pemprov Kalbar Dorong Pengembangan Cross Border Tourism di Perbatasan Kalbar-Malaysia

KalbarOnline, Bengkayang - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Disporapar Kalbar terus mendorong sektor pariwisata di…

6 hours ago

Tayang Januari 2025, Berikut Sinopsis Film Pengantin Setan

KalbarOnline - Film terbaru dari MVP Pictures berjudul Pengantin Setan bakal tayang mulai 16 Januari…

6 hours ago

Pelaku Buron Persetubuhan Anak Bawah Umur di Pontianak Berhasil Ditangkap, Sempat Sembunyi di Kandang Babi

KalbarOnline, Pontianak - Seorang abang tiri di Kota Pontianak tega mencabuli adik tirinya berusia 11…

6 hours ago