KalbarOnline, Pontianak – Pengacara Titis Rachmawati, yang mewakili Sri Meilina, istri Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Barat (BPJN Kalbar), Dedy Mandarsyah, kembali memberikan pembelaan terhadap Lady Aurellia. Ia menegaskan bahwa tudingan tentang Lady kerap mendapatkan jadwal VIP sebagai dokter koas adalah tidak benar.
Pernyataan tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Tv One News pada 18 Desember 2024. Dalam unggahannya, Titis Rachmawati menyebut bahwa kabar mengenai jadwal VIP tersebut telah dilebih-lebihkan dan tidak sesuai fakta.
“Itu sudah berkembang, itu sudah dilebih-lebihkan,” ujar Titis, membantah tuduhan yang menyeret nama Lady Aurellia.
Ia juga mengklarifikasi bahwa hingga kini Universitas Sriwijaya (Unsri) belum mengambil keputusan resmi terkait status Lady Aurellia sebagai mahasiswa. Titis mengungkapkan bahwa upaya mediasi masih terus dilakukan agar polemik ini tidak semakin meluas.
Lebih lanjut, Titis meminta masyarakat untuk tidak terus-menerus menyalahkan Lady dalam kasus ini. Ia menekankan pentingnya mencari solusi tanpa melakukan “peradilan sesat” terhadap Lady.
“Harusnya kita mencari solusi, ini toh anak kita. Apakah senang kalau ada DO (Drop Out), segala macam? Jadi peradilan sesat, mengadili seseorang tanpa tahu fakta hukumnya, tanpa tahu keadaan sebenarnya,” tegasnya.
Lady Aurellia sebelumnya dituding sebagai dalang di balik kasus penganiayaan terhadap Chief Dokter Koas, Lutfi. Lutfi menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh sopir Sri Meilina setelah pertemuan yang membahas jadwal kerja shift Lady Aurellia saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sebelumnya viral sebuah video yang memperlihatkan seorang dokter koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri) dianiaya oleh seorang pria diduga sopir di sebuah kafe di Palembang, pada Kamis (12/12/2024).
Dari video yang diunggah akun @Heraloebss, memperlihatkan bahwa pria berbaju merah memukuli dokter koas yang diketahui bernama Luthfi.
Dari kronologi yang dibagikan di akun tersebut, diketahui bahwa chief koas itu dipukuli karena juniornya yang diduga merupakan anak pejabat tidak terima dengan jadwal jaga yang bertepatan pada saat libur Natal dan Tahun Baru.
Ibu dari mahasiswa yang tidak terima itu lalu mendatangi dokter koas bersama dua koas lainnya untuk membicarakan jadwal. Lalu tak lama istri pejabat itu tak terima, hingga supir pribadinya menghajar dokter koas tersebut tanpa ampun.
Setelah video pemukulan terhadap dokter koas tersebut viral, netizen mulai menguliti siapa orang tua dari mahasiswa Unsri tersebut.
Usut punya usut, ayah dari mahasiswa itu merupakan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bernama Dedy Mandarsyah.
Diketahui, Dedy saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, yang baru dilantik pada bulan November. BPJN merupakan balai di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memastikan bahwa pajak kendaraan bermotor (PKB)…
KalbarOnline, Pontianak - Berbagai prestasi terus ditorehkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Kali ini lewat Indeks…
KalbarOnline - Travelling adalah momen yang ditunggu-tunggu banyak orang untuk melepaskan penat dan mengeksplorasi tempat-tempat…
KalbarOnline – baru-baru ini, lima member Newjeans membuat akun Instagram baru setelah mengumumkan pemutusan kontrak eksklusif dengan…
KalbarOnline, Pontianak - Sebagai bentuk apresiasi terhadap para perempuan Kalbar dan sekaligus mempromosikan wastra, Pemerintah…
KalbarOnline, Kayong Utara - Penjabat (Pj) Bupati Kayong Utara, Alfian turun langsung meninjau kemacetan panjang…