Penyanyi Korea Selatan, IU Ungkap Dirinya Mengidap Skeeter Syndrome

KalbarOnline – Baru-baru ini, IU mengungkapkan bahwa dirinya mengidap sindrom langka bernama skeeter syndrome.

Hal itu disampaikan penyanyi solo ternama Korea Selatan tersebut saat tampil d acara You In Radio, yang dipandu oleh aktris Yoo In Na.

Menurut pelantun lagu Blueming itu, skeeter syndrome yang membuat tubuhnya bereaksi parah jika digigit nyamuk. Sindrom tersebut membuatnya sangat sensitif dengan gigitan nyamuk.

“Saat digigit nyamuk, pembengkakannya sangat besar, seperti benjolan. Bahkan sampai harus minum obat penghilang rasa sakit. Rasanya seperti alergi nyamuk,” kata IU.

Akibat sindrom tersebut, bagian tubuh IU bekas gigitan nyamuk mengalami mati rasa hingga saat ini.

Oleh sebab itu, perempuan 31 tahun tersebut sangat membenci nyamuk dibandingkan dengan kecoa.

“Di tempat yang dulu digigit, saya bisa menusuknya dengan jarum tetapi tidak terasa sakit sama sekali. Itulah kenapa saya lebih benci nyamuk daripada kecoa,” terangnya.

Skeeter syndrome merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap gigitan nyamuk, seperti mengutip WebMD, Jumat (27/12/2024).

Pasalnya, polipeptida alergenik dalam air liur nyamuk membuat kulit penderita sindrom tersebut lebih sensitif.

Jika digigit nyamuk, beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap sindrom ini di antaranya pembengkakan, kemerahan, rasa gatal, hingga nyeri pada area yang tergigit nyamuk.

Parahnya, gejala tersebut bisa muncul dalam beberapa jam setelah gigitan nyamuk dan bertahan hingga berminggu-minggu.

Tak jarang, pembengkakan disertai dengan benjolan merah kecokelatan yang terasa keras dan gatal, bahkan bisa melepuh atau menjadi titik hitam yang mirip luka.

Tidak ada pengobatan khusus yang dapat dilakukan untuk mengatasi sindrom ini. Penderita hanya bisa menggunakan obat atau krim penghilang rasa gatal atau nyeri.

Selain itu, penderita sindrom ini biasanya dianjurkan untuk mendapatkan perawatan medis jika gejala yang dialami mencapai tahap susah bernapas atau pusing.

Gejala terberat bisa berisiko menyebabkan syok anafilaksis, yang bisa menyebabkan kematian. (she)

Shella Rimang

Share
Published by
Shella Rimang

Recent Posts

Diabetesi, Ini Tips Menetralkan Insulin Setelah Mengonsumsi Makanan Manis Saat Natal

KalbarOnline - Bagi penderita diabetes, menikmati hidangan manis saat momen Natal menjadi tantangan tersendiri karena…

9 hours ago

Dibintangi Hyun Bin, Film Harbin Capai 1 Juta Penonton dalam 2 Hari Tayang

KalbarOnline - Film Harbin yang dibintangi aktor Hyun Bin mendapat sambutan positif dari penonton Korea Selatan.…

9 hours ago

Akun Instagram Kembali Aktif, Sandra Dewi Hilangkan Foto Harvey Moeis

KalbarOnline - Baru-baru ini, Sandra Dewi kembali mengaktifkan akun Instagram-nya. Namun, ada yang berbeda dari…

10 hours ago

Pj Wako Pontianak Jadi Narasumber Diseminasi Pencegahan Korupsi di Pemerintahan Daerah

KalbarOnline, Singkawang - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto didapuk menjadi narasumber utama pada…

10 hours ago

Lengkapi Legalitas, Kantah Pontianak Serahkan 11 Sertifikat Milik Pemkot

KalbarOnline, Pontianak - Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Pontianak menyerahkan sebanyak 11 sertifikat hak pakai bidang…

10 hours ago

Melihat Pameran Poster Pop Meets di Pasar Purnama

KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 20 poster mejeng di Surga Space, lantai dua pasar tradisional Purnama,…

10 hours ago