KalbarOnline – Mengonsumsi makanan yang dibakar, seperti sate atau ikan bakar, bisa meningkatkan risiko kanker jika tidak dilakukan dengan benar.
Proses pembakaran pada suhu tinggi bisa menghasilkan senyawa karsinogenik, seperti hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA), yang terbentuk saat lemak dan protein dalam daging bereaksi dengan panas tinggi.
Mengutip Halodoc, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD KHOM FACP mengatakan bahwa HCA terbentuk pada daging merah yang dimasak terlalu panas dengan arang.
Bagian hitam pada daging menandakan pemanasan berlebih yang memicu munculnya HCA, zat penyebab kanker.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang dibakar terlalu sering bisa meningkatkan risiko kanker pankreas hingga 60 persen.
Untuk mengurangi risiko tersebut, perhatikan beberapa tips berikut saat mengolah makanan dengan cara dibakar:
KalbarOnline, Pontianak - Dalam momen peringatan Hari Amal Bhakti ke 79 Kementerian Agama Republik Indonesia…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto melantik 12 pejabat fungsional yang…
KalbarOnline, Pontianak - Beberapa pusat perbelanjaan modern hingga toko ritel di Pontianak, Kalimantan Barat mulai…
KalbarOnline, Pontianak - Sebanyak 38 replika naga bersinar akan memeriahkan Festival Cap Go Meh tahun…
KalbarOnline, Pontianak - Seorang pemuda bernama Hazirin (24 tahun) yang hilang tenggelam saat mencari ikan…
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Polres Kapuas Hulu menangani kasus penganiayaan tragis yang menyebabkan tewasnya seorang…