KalbarOnline.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dimulai pada Senin (6/1/2025). Program andalan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini telah diimplementasikan secara bertahap di 26 provinsi yang dinyatakan siap menjalankan program tersebut.
Namun, pelaksanaan di Kalimantan Barat harus ditunda karena kendala teknis, seperti verifikasi data penerima manfaat dan kesiapan mitra penyelenggara.
“Pelaksanaan Program MBG di Kalbar masih berada dalam tahap persiapan. Kami memperkirakan program ini baru dapat diluncurkan di Kalbar pada 13 hingga 20 Januari 2025,” ujar Firman Fahrozi, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalimantan Barat, Senin (6/1).
Kesiapan Infrastruktur dan Dukungan Mitra
Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), menegaskan bahwa tahap awal program ini hanya melibatkan provinsi yang telah memenuhi standar infrastruktur dan kesiapan kualitas.
“Tergantung kesiapan. Pak Presiden selalu berpesan agar kualitas menjadi prioritas utama, bukan kuantitas,” ungkap Dadan di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (6/1).
Sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG kini beroperasi di berbagai provinsi, termasuk Aceh, Bali, dan Papua. Namun, di Kalimantan Barat, verifikasi data penerima manfaat seperti balita, ibu hamil, dan anak-anak sekolah masih berlangsung.
“Mitra-mitra kami sedang mempersiapkan alat makan yang bisa digunakan ulang, seperti dari bahan stainless steel,” tambah Firman.
Rasau Jaya Jadi Titik Awal di Kalbar
Sejauh ini, satu dapur sehat telah siap beroperasi di Kalimantan Barat, yaitu Dapur Sehat Rasau Jaya di Kabupaten Kubu Raya. Firman juga menyebutkan bahwa Pemkab Kubu Raya berencana membangun dapur tambahan untuk mempercepat implementasi program.
“Pemkab Kubu Raya bahkan ikut membantu mengatasi kendala di dapur sehat Rasau Jaya serta berencana membangun dapur sehat lainnya,” jelas Firman.
Komitmen Gizi dan Dukungan Pemerintah
Program MBG dirancang untuk memenuhi 35 persen kebutuhan gizi harian penerima manfaat, dengan pengawasan ahli gizi di setiap dapur. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalbar, Rita Hastarita, menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung implementasi program ini.
“Kami siap mensukseskan program ini dengan menyediakan data siswa dan lokasi pelaksanaan sesuai tugas dan fungsi kami,” ujar Rita.
Program MBG diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga prasejahtera di Kalimantan Barat.
KalbarOnline, Ketapang - Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Ketapang dengan penuh antusias menyambut kedatangan…
KalbarOnline, Putussibau - Polres Kapuas Hulu menggelar syukuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT)…
KalbarOnline, Pontianak - “Khilaf Pak”, kalimat yang diucapkan seorang ayah kandung di Pontianak berinisial SL…
KalbarOnline, Pontianak - Seorang ayah kandung berinisial SL, tega mencabuli anaknya sendiri yang masih berusia…
KalbarOnline, Putussibau - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Polres Kapuas Hulu menyelenggarakan kegiatan…
KalbarOnline, Pontianak - Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, pernak-pernik dan ornamen khas Imlek mulai diburu…