Aktivitas PETI Kembali Marak di Sungai Kapuas Sanggau

KalbarOnline, Sanggau – Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) kembali marak di Sungai Kapuas, mulai dari Desa Sungai Batu hingga Semerangkai Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar.

Sampai hari ini, Sabtu (11/01/2025), belum ada tindakan apapun yang dilakukan aparat penegak hukum setempat terkait aktivitas yang mencemari sungai terpanjang di Indonesia tersebut.

Tokoh masyarakat Sanggau, Mat Heri pun meminta aparat penegak hukum tidak main-main dengan PETI, lantaran dampaknya yang sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan warga yang memanfaatkan langsung sumber air sungai tersebut untuk keperluan sehari-hari.

“Belum lagi bicara kerusakan lingkungan yang diakibatkan aktivitas ilegal PETI, sungai (jadi) keruh dan tercemar,” ungkap Mat Heri.

Ia juga mendesak, agar pemerintah terutama aparat untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap aktivitas PETI ini.

“Jangan hanya mengambil keuntungan dari aktivitas ilegal tersebut tanpa memikirkan dampaknya bagi masyarakat,” ujarnya.

Mat Heri mengingatkan pula, supaya aparat penegak hukum mematuhi asta cita Presiden Prabowo yang salah satunya concern terhadap penyelesaian perusakan lingkungan.

“Khususnya pada poin ke delapan yang berbunyi memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya. Nah, pemberantasan aktivitas ilegal yang berpotensi merusak lingkungan ini tentu menjadi target yang akan dibenahi presiden,” kata dia.

“Harusnya aparat di bawah mendukung asta cita ini bukan sebaliknya merusak kewibawaan Presiden,” pungkas Mat Heri.

Sebelumnya, isu aktivitas PETI inipun sempat dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) kewaspadaan dini daerah dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) yang berlangsung di Aula Daranante lantai satu Sekretariat daerah Kabupaten Sanggau, Senin (25/11/2024) lalu.

Namun, sampai hari ini, belum ada tindakan apapun yang dilakukan aparat penegak hukum setempat untuk menangkap para pelaku kejahatan lingkungan tersebut.

“Kami menerima laporan dari warga yang di hilir, bahwa aktivitas PETI mulai dari Sungai Batu sampai Sungai Muntik sudah sangat meresahkan,” kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sanggau, Pendeta Suyono saat menyampaikan keluhan masyarakat saat rakor.

Pendeta Haryono mempertanyakan apakah aktivitas PETI yang merusak Sungai Kapuas dibiarkan saja atau ditindak oleh aparat.

“Kalau memang aparat tidak menindak, biarkan kami masyarakat yang bertindak,” tegas Pendeta mengutip pernyataan masyarakat yang disampaikan kepadanya. (Tim)

adminkalbaronline

Share
Published by
adminkalbaronline

Recent Posts

Pemkot Harap Kadin Pontianak Terus Jalin Kemitraan Tingkatkan Perekonomian

KalbarOnline, Pontianak – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Pontianak menggelar kegiatan Musyawarah Kota (Mukota)…

4 hours ago

Muhammad Naufal Terpilih Aklamasi Ketua Kadin Kota Pontianak

KalbarOnline, Pontianak - Hasil Musyawarah Kota (Mukota) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Pontianak, pada…

4 hours ago

Perayaan Natal Oikumene Kalbar 2025: Wujud Kebersamaan dan Toleransi

KalbarOnline, Pontianak - Perayaan Natal Oikumene Masyarakat Kristiani Kalimantan Barat yang diadakan di The Q-Hall…

7 hours ago

Kapolri dan Menteri Perumahan Bahas Program Pembangunan 3 Juta Rumah

KalbarOnline, Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan Menteri Perumahan dan Kawasan…

7 hours ago

Panik dan Teriakan Mencekam! Ibu Rumah Tangga Ini Jadi Saksi Awal Kebakaran Dua Ruko

KalbarOnline, Kubu Raya - Polisi terus menyelidiki peristiwa kebakaran yang melahap dua unit ruko di…

7 hours ago

PW Tani Merdeka Indonesia Kalbar Terbentuk, Siap Kawal Program Swasembada Pangan Presiden RI Prabowo

KalbarOnline, Pontianak - Kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar)…

7 hours ago