KalbarOnline, Pontianak – Menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2025, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi masuknya virus Human Metapneumovirus (HMPV). Terutama di pintu masuk kedatangan baik itu udara maupun darat.
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Erna Yulianti mengatakan, bahwa saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Karatina Kesehatan (BKK) juga Dinas Kabupaten Kota untuk antisipasi dan melakukan meningkatkan kewaspadaan virus tersebut.
“Yang kita lakukan tetap bagaimana seperti zaman covid, kita tetap lakukan pengetatan kedatang dari pintu masuk. Seperti udara, laut, darat tetap perketat,” ungkapnya, pada Kamis (16/01/2025).
Erna mengatakan, saat Imlek dan Cap Go Meh, tidak hanya wisatawan lokal yang berbondong-bondong mengunjungi Kalbar tetapi juga wisatawan mancanegara. Untuk itu ia dan instansi terkait juga TNI/Polri akan memonitoring setiap tamu yang berkunjung.
“Perketat dan kewaspadaan tetap kita lakukan. Kita sudah koordinasi dengan BKK, Dinas Kesehatan Provinsi, TNI dan Polri monitoring setiap tamu yang datang,” katanya.
Sementara itu, di tempat lain, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas 1 Pontianak, M Zainul Mukhorobin mengatakan, kalau sampai saat ini belum ditemukan kasus HMPV di Kalimantan Barat (Kalbar).
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan peningkatan kewaspadaan dan mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Salah satu lokasi yang diantisipasi oleh BKK Kelas 1 Pontianak adalah Bandara Supadio Kubu Raya.
“Sampai saat ini belum ada. Namun kami tetap mengirimkan laporan berdasarkan surveilans (analisis dan pengamatan) baik di rumah sakit, puskesmas maupun pusat kesehatan lainnya,” ungkap Zainul saat meninjau aktivitas keberangkatan di bandara Supadio, Rabu (15/01/2025) pagi.
Zainul menuturkan, kendati Bandara Supadio bukan merupakan bandara internasional namun tidak dapat dipungkiri jika antisipasi masuknya virus HMPV ke Kalimantan Barat terlebih sesaat lagi akan ada perayaan Imlek dan Cap Go Meh dan perayaan lainya yang banyak menyedot perhatian masyarakat.
“Kita lakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap alat angkut atau penumpang, dan ada instrumen SSAP yang harus diisi setiap penumpang dari luar negeri,” katanya.
Jika ditemukan penumpang yang menderita flu, pihak maskapai dan penumpang langsung melapor ke Balai Karantina Kesehatan untuk pemeriksaan dan langka lanjutan terkait virus tersebut.
“Masyarakat diminta untuk tidak panik, serta tetap menjaga kebersihan khususnya kelompok rentan yakni dan lansia dan anak-anak,” jelasnya. (Lid)
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang segera meluncurkan (launching) program makan bergizi gratis bagi…
KalbarOnline, Pontianak - Komisi Informasi (KI) Provinsi Kalimantan Barat menghadiri rapat kerja bersama Komisi I…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari mengatakan, bahwa pemerintah…
KalbarOnline, Pontianak - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson memastikan makanan yang dikelolah oleh Mitra…
KalbarOnline, Pontianak - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI tidak hanya…
KalbarOnline, Pontianak – Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto menekankan pentingnya pengelolaan Barang Milik…