Banjir di Kubu Raya Meluas, Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat

KALBARONLINE.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menetapkan status tanggap darurat banjir setelah kondisi banjir yang melanda sejak 7 Maret 2025 tersebut tidak kunjung surut dan mengakibatkan 3.039 jiwa terdampak.

“Kemarin status sudah ditetapkan, status tanggap darurat itu per 10 Maret, 7 hari ke depan, artinya sampai tanggal 17 Maret status tanggap darurat ini,” ungkap Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalimantan Barat, Daniel, pada Selasa (11/03/2025).

Daniel mengatakan, ada tiga desa yang paling terdampak oleh bencana ini, yakni Desa Teluk Bakung, Desa Pancaroba, dan Desa Lingga. Kemudian total ada 830 kepala keluarga atau 3039 jiwa yang terdampak. Banjir yang terjadi disebabkan oleh luapan Sungai Landak akibat curah hujan yang sangat tinggi.

Baca Juga :  Pemkab Kubu Raya Targetkan 91.255 Anak Sudah Harus Divaksin Polio Dalam Sepekan

Sebagai upaya penanggulangan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menyalurkan bantuan dasar kepada para korban. Namun, Daniel menekankan bahwa bantuan tersebut hanya mencakup kebutuhan mendasar.

“Tetapi memang itu sifatnya kebutuhan-kebutuhan dasar. Ada kebutuhan-kebutuhan lain yang sebenarnya perlu intervensi pemerintah provinsi, bahkan pemerintah pusat, misalnya terkait infrastruktur dan lain-lain,” katanya.

Baca Juga :  Sebulan Penuh Bolos Kerja, Satu Anggota Polsek Sungai Raya Dipecat

Daniel juga berharap, dengan status tanggap darurat ini, akan ada langkah-langkah nyata dari pemerintah provinsi, bahkan pemerintah pusat, untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi di daerah tersebut.

“Persoalan banjir di Desa Pancaroba, Teluk Bakung, dan Lingga bukan masalah baru. Ini adalah masalah lingkungan yang sudah lama dan harus segera ditangani. Ada banyak solusi yang harus dipikirkan, seperti normalisasi parit, pembangunan waduk untuk penampungan air, dan peningkatan infrastruktur, khususnya jalan-jalan yang sering terendam karena berada di dataran rendah,” tukasnya. (Lid)

Comment