Dukung UMKM Naik Kelas, Bank Kalbar Gelar Akad Massal KUR

KALBARONLINE.com – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Provinsi Kalimantan Barat atau Bank Kalbar melakukan akad Kredit Usaha Rakyat (KUR) massal bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam rangka meningkatkan layanan kepada para pelaku usaha tersebut.

Akad massal KUR tersebut berlangsung di Aula Lantai 5 Kantor Pusat Bank Kalbar, Jalan Rahadi Oesman nomor 10, pada Selasa, (11/03/2025)

Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi mengatakan, bahwa akad kredit secara massal itu diperuntukan baik konvensional maupun syariah.

Ia mengungkapkan, terdapat sebanyak 429 calon debitur di Kalbar yang kini telah resmi menjadi debitur dengan total ekspansi kredit lebih dari Rp 35 miliar. Adapun nominal kredit yang diberikan bervariasi, mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 500 juta.

Rokidi berharap, akad massal ini tidak hanya dilakukan kali ini saja, tetapi bisa menjadi agenda berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan target penyaluran KUR Bank Kalbar tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp 700 miliar, dengan potensi ekspansi hingga Rp 1 triliun.

“Fokus kami adalah mendorong UMKM agar naik kelas. Kami ingin para debitur bisa berkembang dan bahkan mampu menembus pasar ekspor,” tambahnya.

Baca Juga :  Ketua Komisi II DPR RI Harap UMKM Lokal Dilibatkan dalam Program Makan Bergizi Gratis

Saat ini, Bank Kalbar mendapatkan kuota KUR sebesar Rp 700 miliar dari pemerintah. Namun, menteri terkait telah meminta agar bank ini mampu menyalurkan hingga Rp 1 triliun. Jika target tersebut tercapai, Bank Kalbar akan mengajukan tambahan kuota Rp 300 miliar guna memenuhi permintaan yang semakin tinggi.

Dibandingkan tahun lalu, penyaluran KUR Bank Kalbar mengalami peningkatan signifikan. Pada 2024, angka yang tersalurkan mencapai Rp 600 miliar, dan tahun ini ditargetkan lebih besar.

Rokidi optimistis, target ekspansi dapat tercapai mengingat kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah.

Bank Kalbar juga terus meningkatkan layanan agar calon debitur dapat diproses dengan cepat. “Setelah kewajiban terpenuhi, kami segera melakukan akad agar dana bisa langsung dimanfaatkan oleh para pelaku usaha,” jelasnya.

Adapun maksimal penerima KUR ditetapkan sebesar Rp 500 juta, sementara KUR Peduli tanpa agunan tersedia bagi debitur dengan pinjaman hingga Rp 5 juta.

“Kami ingin KUR terus menggema ke seluruh Indonesia dan menjadi pendorong utama pertumbuhan UMKM,” tutup Rokidi.

Baca Juga :  Bank Kalbar Catat Pertumbuhan Pesat, Laba Meningkat hingga 6,6 Persen

Program KUR Bank Kalbar diakui terus memberikan dampak positif bagi pelaku usaha. Salah satunya Muhammad Nur, warga Kabupaten Kubu Raya yang mendapatkan pinjaman sebesar Rp 150 juta untuk mengembangkan usahanya di bidang perikanan.

Muhammad Nur telah menjalankan bisnisnya sebagai penampung, pengolah, dan pemasar hasil perikanan di Desa Kakap selama tujuh tahun. Usahanya sendiri telah terdaftar resmi dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, dukungan permodalan dari Bank Kalbar sangat membantu, terutama dalam meningkatkan kapasitas pengolahan ikan beku (frozen food).

“Pinjaman dari Bank Kalbar sangat berdampak bagi usaha saya. Bisnis perikanan ini bukan hanya soal pemasaran, tetapi juga pengolahan. Untuk itu, kami membutuhkan tambahan modal guna membeli fasilitas seperti freezer dan kulkas untuk penyimpanan produk olahan,” ujarnya.

Dengan tambahan modal ini, Muhammad Nur berencana memperluas jangkauan pasarnya. Saat ini, ia telah memasarkan produknya hingga ke berbagai kabupaten di Kalimantan Barat, bahkan sampai ke wilayah perbatasan. (Lid)

Comment