Semangat Para Ibu-ibu Mualaf Tadarus Al-Qur’an Selama Ramadhan di Yayasan Amal Mualaf Peduli

KALBARONLINE.com – Bulan Ramadhan merupakan waktu yang sangat tepat untuk memperdalam ibadah dan memperbaiki kualitas diri dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu aktivitas yang bisa dikerjakan adalah mengaji atau tadarus Al-Qur’an seperti yang dilakukan oleh para ibu-ibu mualaf di Yayasan Amal Mualaf Peduli, Pontianak.

Setiap Kamis dan Sabtu, pada pukul 10.00 WIB, para ibu-ibu mualaf itu berkumpul di sebuah rumah di Jalan Adisucipto, tepatnya di depan Sat Brimob Polda Kalbar, untuk mengikuti kegiatan tadarus Al-Qur’an.

Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang penuh semangat menggema di ruangan tersebut, dipandu oleh pengajar yang sabar dalam membimbing peserta, terutama dalam memperbaiki tajwid dan makhraj mereka.

Kegiatan tadarus ini merupakan bagian dari program Yayasan Amal Mualaf Peduli Kalimantan Barat yang digelar sepanjang bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu para mualaf meningkatkan pemahaman mereka tentang agama Islam serta bacaan Al-Qur’an.

Margaretha (46 tahun), salah satu peserta tadarus asal Desa Bodok, Kecamatan Parindu, Kabupaten Sanggau, yang telah memeluk Islam kurang lebih 20 tahun mengungkapkan rasa syukur atas adanya yayasan ini.

Alhamdulillah dengan adanya yayasan mualaf peduli ini, kami kaum mualaf bisa berkumpul, bergabung untuk belajar mengaji,” ungkapnya usai tadarusan bersama para ibu-ibu mualaf, Selasa (11/03/2025).

Baca Juga :  Pawai Taaruf Sambut Ramadhan, Hari Ini Jalan Rahadi Usman Tutup Sementara

Margaretha yang telah bergabung di Yayasan Amal Mualaf Peduli hampir setahun ini mengungkapkan, bahwa dirinya sudah beberapa kali menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dan bahkan kini dipercaya untuk mengajar para ibu-ibu lanjut usia yang baru belajar mengaji.

“Kebetulan di sini saya yang bantu mengajar mengaji. Kami utamakan yang mualaf, karena mualaf ini masih perlu binaan. Walaupun usianya sudah berumur, banyak yang masih belum bisa mengaji dengan lancar,” ujarnya.

Ia berharap, dengan adanya yayasan ini, lebih banyak kaum mualaf di sekitar Pontianak yang dapat dibimbing untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an dan meningkatkan pemahaman agama Islam mereka.

“Harapan saya, dengan adanya kantor mualaf ini, kita bisa membimbing membina teman-teman yang mualaf untuk bisa belajar mengaji, bisa pandai mengaji seperti teman-teman Islam asli,” harapnya.

Ustadz Ismail, Pengurus Yayasan Amal Mualaf Peduli menjelaskan, ada sebanyak 30 peserta tadarus, baik itu ibu-ibu atau remaja mualaf yang berasal dari berbagai daerah, seperti Bengkayang, Landak, Batak, ada juga dari Ambon.

Alhamdulillah ada beberapa orang yang dari awalnya Iqro naik ke Al-Qur’an. Karena mereka ini semua mualaf, jadi walaupun umurnya sudah berusia, tapi alhamdulillah masih semangat untuk belajar. Ini yang bikin saya semangat mengajar mereka,” ungkapnya.

Baca Juga :  Pj Gubernur Kalbar Resmikan Serambi 2024: Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri

Ismail mengatakan, kegiatan tadarusan bersama ini dilakukan dua kali dalam seminggu, pada hari Sabtu dan Kamis. Selain mengaji, para peserta juga diajarkan fikih, tauhid, dan tajwid, untuk memperdalam pemahaman agama mereka.

“Selama ini kami mengajar mereka, tidak ada kendala. Mereka sangat semangat,” katanya.

“Kegiatan kami itu, awal kita belajar ngaji, yang Iqro-iqro, yang Al-Qur’an-Al-Qur’an. Setelah itu dari jam 1 sampai jam setengah 3 itu belajar mengaji. Terus dari jam setengah 3 sampai jam 3 lewat kami mengisi fikih. Terus selang-seling ada belajar fikih, tauhid, dan tajwid,” tambah Ismail.

Lebih lanjut ia menerangkan, kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan mualaf, tanpa memandang latar belakang etnis.

“Karena yayasan di sini sesuai dengan nama yaitu Yayasan Mualaf Peduli. Jadi kami disini menerima semua etnis. Yang penting mereka ini ingin benar-benar belajar agama disini. Dan ingin belajar untuk memperdalami Al-Qur’an, mempelajari Al-Qur’an dan agama tersebut,” sebutnya.

Ia juga menekankan, Yayasan Amal Mualaf Peduli juga memberikan pelajaran tanpa biaya kepada para peserta, terutama bagi mualaf dan anak yatim.

“Di sini tidak ada memungut biaya. Selama dia mualaf, anak yatim khususnya, kami akan menggratiskan. Yang penting benar-benar ingin belajar,” tuturnya. (Lid)

Comment