KALBARONLINE.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat, Kundori, menyatakan dukungannya terhadap langkah Komite Jurnalisme Berkualitas atau KTP2JB yang meluncurkan pedoman pelaksanaan pemenuhan bagi platform digital dalam mendukung jurnalisme berkualitas atau publisher right.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah positif untuk memastikan ekosistem media yang sehat dan berkeadilan.
“Kami menyambut baik hadirnya pedoman ini sebagai bagian dari implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024. Dengan adanya aturan yang jelas, platform digital tidak lagi bisa semena-mena dalam memanfaatkan konten jurnalistik tanpa memberikan manfaat yang adil kepada perusahaan media,” ujar Kundori, Kamis (13/03/2025).
Kundori menegaskan, bahwa selama ini media, terutama media lokal, menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan keberlanjutan bisnisnya di tengah dominasi platform digital raksasa.
“Banyak perusahaan pers yang kesulitan mendapatkan hak ekonomi yang seharusnya mereka peroleh dari konten yang diproduksi. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan akan ada keadilan bagi ekosistem media,” tambahnya.
Selain itu, Kundori juga menekankan bahwa kebijakan ini harus diiringi dengan peningkatan kualitas jurnalisme itu sendiri. Ia mengingatkan para wartawan untuk tetap berpegang teguh pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dalam menjalankan tugasnya.
“Publisher right ini bertujuan untuk mendukung jurnalisme berkualitas, bukan sekadar memberi keuntungan ekonomi. Oleh karena itu, wartawan harus tetap profesional dan menjunjung tinggi etika jurnalistik,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya verifikasi informasi dan menjaga independensi dalam pemberitaan.
“Jangan hanya mengejar sensasi atau klik. Sebagai wartawan, kita harus tetap berkomitmen pada prinsip kebenaran dan akurasi. Masyarakat membutuhkan informasi yang valid dan dapat dipercaya,” katanya.
Ia juga menekankan, bahwa dalam era digital saat ini, tantangan dunia jurnalistik semakin kompleks. Penyebaran berita hoaks, disinformasi, serta tekanan dari berbagai pihak membuat wartawan harus lebih cermat dalam bekerja. Kundori menyoroti pentingnya Kode Etik Jurnalistik sebagai landasan moral dalam pemberitaan. Ia mengingatkan bahwa setiap berita yang disajikan harus melalui verifikasi yang ketat dan berdasarkan fakta.
“Profesionalisme dan integritas adalah kunci utama agar media tetap dipercaya oleh masyarakat. Jangan sampai kita terjebak dalam praktik jurnalisme yang tidak sehat. Jangan tergoda oleh keinginan untuk cepat viral, tetapi abaikan akurasi. Jurnalisme yang baik adalah yang mengutamakan kebenaran di atas segalanya,” tegasnya.
Selain itu, alumni STAIN Pontianak prodi Komunikasi Penyiaran Islam ini juga mengajak seluruh wartawan di Kalimantan Barat untuk terus meningkatkan kompetensi melalui berbagai pelatihan dan uji kompetensi wartawan (UKW). Ia juga mengingatkan agar wartawan tetap independen dan tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan tertentu.
“Dengan memiliki sertifikasi yang jelas dan kemampuan yang terus diasah, kita dapat menghadirkan jurnalisme yang lebih bermutu dan berdaya saing. Media adalah pilar keempat demokrasi, dan tugas kita adalah menyampaikan kebenaran kepada publik. Jangan sampai ada intervensi yang merusak independensi kita sebagai jurnalis,” kata Kundori.
Sebagai bentuk komitmen terhadap jurnalisme berkualitas, PWI Kalimantan Barat akan terus mengawal kebebasan pers dan melindungi hak-hak wartawan dalam menjalankan tugasnya.
“Kami akan selalu ada untuk mendukung jurnalis yang bekerja secara profesional dan sesuai aturan. Jika ada upaya membungkam pers yang sah, kami siap membela,” ujar Kundori yang mengantongi sertifikasi wartawan utama ini.
Dengan berbagai tantangan yang ada, Kundori berharap para wartawan di Kalimantan Barat tetap teguh dalam menjalankan tugas jurnalistiknya sesuai dengan UU Pers dan Kode Etik Jurnalistik.
“Mari kita bersama-sama menjaga marwah profesi ini dengan tetap berpegang pada aturan dan prinsip jurnalistik yang benar. Hanya dengan jurnalisme yang berkualitas, kita bisa membangun masyarakat yang lebih cerdas dan beradab,” tuturnya. (**)
Comment