KALBARONLINE.com – Kabupaten Kayong Utara tengah bersiap menjadi tuan rumah bagi investasi besar dengan nilai mencapai Rp50 hingga Rp59 triliun. Wilayah Pulau Penebang di Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, telah ditetapkan sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) untuk pembangunan smelter bauksit yang akan mengolah bahan mentah menjadi alumina hingga aluminium.
Proyek ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak dan diyakini mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, termasuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Ketua Koalisi Masyarakat Peduli Pembangunan Kalimantan Barat (KMP2K), Suryadi, bersama Sekretaris Jenderal Hikmat Siregar, menyatakan bahwa masyarakat dan tokoh Kayong Utara antusias menyambut proyek ini.
“Banyak yang menghubungi kami dan menyatakan dukungan terhadap PSN ini. Ini energi positif untuk pembangunan daerah,” ujar Suryadi, Sabtu (29/3/2025).
Smelter yang dibangun ini merupakan salah satu dari 77 PSN yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) RI No. 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029, yang ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto pada 10 Februari 2025.
Meskipun ada pro dan kontra terkait proyek ini, KMP2K menilai kekhawatiran masyarakat sudah dijawab melalui kajian mendalam sebelum penerbitan izin.
“Kami yakin Harita Group memiliki manajemen yang mampu menangani aspek lingkungan, termasuk pengelolaan limbah smelter,” tambahnya.
Sekjen KMP2K, Hikmat Siregar, juga menyoroti manfaat ekonomi proyek ini bagi Pulau Penebang dan Kayong Utara secara keseluruhan.
“Kehadiran smelter ini bisa meningkatkan PAD dan membuka banyak peluang kerja bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Rudi, salah satu tokoh pemuda Kayong Utara, menegaskan bahwa proyek ini membawa manfaat besar bagi masyarakat.
“Beberapa warga sudah mulai bekerja di perusahaan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung PSN ini karena bisa membuka banyak peluang kerja bagi warga lokal,” tutupnya. (Adi LC)
Comment