KALBARONLINE.com – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalbar, Suib mengaku tak mengetahui perihal mundurnya Rokidi dari jabatannya selaku Dirut Bank Kalbar. Ia menyatakan hanya mendengar isu ini dari media.
“Sampai hari ini per tanggal 7 April belum ada konfirmasi pasti, saya dan teman-teman taunya hanya di media, pastinya dari yang bersangkutan belum ada pemberitahuan pasti,” kata Suib kepada KalbarOnline.com, Selasa (08/05/2025).
Dirinya menyatakan akan mencari tahu terlebih dahulu apa alasan pengunduran Rokidi. Apa betul alasan medis sesuai dengan pemberitaan di media massa saat ini. Oleh karenanya, komisi III pun kata dia, akan segera memanggil jajaran direksi Bank Kalbar atau pemprov untuk meminta penjelasan langsung.
“Pasti akan kami panggil jika memang (informasi soal pengunduran diri Rokidi) betul, bahkan kami akan minta klarifikasi dari pihak yang bersangkutan terkait isu pengundurannya, ada apa dan kenapa, dan bagaimana kelanjutan di internal Bank Kalbar,” kata dia.
Menurut Suib, perihal pengunduran diri Rokidi ini tentu akan menjadi isu hangat yang diperbincangkan oleh masyarakat Kalbar. Jadi kepastian serta penyebab seputar isu-isu yang dimaksud haruslah terjawab tuntas.
“Kok bisa terjadi, dan juga mengingat seperti istilah ‘tak ada angin tak ada hujan dan tak ada mendung, tapi kok mendadak ada geledek’,” ujarnya.
Nantinya, komisi III juga akan mempelajari terlebih dahulu mekanisme pengunduran diri Dirut Bank Bank Kalbar. “Nanti kita akan pelajari dan akan kita bedah bersama di jajaran internal komisi III,” katanya.
Sebelumnya, beredar pula isu bahwa pengunduran diri Rokidi ini cukup kental kaitannya dengan nuansa politis. Khususnya soal dinamika pasca pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar definitif.
“Mudah-mudahan itu hanya persepsi saja, dikarenakan pengelolaan Bank Kalbar ini harus secara profesional, ingat ini menyangkut dana yang disertakan oleh semua kepala daerah di Kalbar, jadi tak boleh main-main, harus profesional,” kata Suib.
Saat disinggung, apakah komisi III sendiri melihat adanya potensi campur tangan politik dalam manajemen Bank Kalbar yang seharusnya profesional?
“Sampai detik ini belum tercium yang hal hal begitu, kami akan awasi betul-betul, sehingga jika pun suatu saat ada perombakan oleh gubernur (bisa) berjalan sesuai dengan aturan main yang berlaku,” jawab Suib.
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau komisinya juga belum menerima nama-nama calon pengganti Dirut Bank Kalbar.
“Sampai detik ini kami tidak ada mendengar laporan apa-apa, apa lagi terkait nama-nama pengganti direktur yang sekarang, namun jika hal demikian terjadi itu haknya Pak Gubernur sebagai kepala daerah Provinsi Kalimantan Barat,” katanya.
Sejauh ini, Suib mengatakan, komisinya tidak pernah dilibatkan dalam penentuan maupun proses uji kelayakan pengganti dirut. Karena memang aturannya seperti itu.
“Selama ini komisi III saya lihat tidak dilibatkan secara langsung dalam hal uji kelayakan seleksi pimpinan Bank Kalbar, karena ya memang sesuai PP nomor 12 kita fungsinya pengawasan, namun berharap ke depan bisa melibatkan, sehingga sama-sama bisa memberikan sumbangsih konsep dan pemikiran dan menghasilkan pimpinan Bank Kalbar yang kredibel dan mumpuni di bidangnya,” katanya.
Terlepas dari itu, Suib berharap, pengganti Rokidi haruslah merupakan sosok yang profesional, mempunyai visi dan misi jelas mengenai arah kemajuan Bank Kalbar ke depan, serta bertanggung jawab terhadap program dan kinerjanya.
“Yang paling penting juga adalah amanah,” tambahnya.
Karena Suib menilai, sejauh ini kinerja Bank Kalbar di bawah kepemimpinan Rokidi sudah cukup baik, hal itu ditunjukkan dengan adanya dividen Rp 100 miliar lebih di triwulan pertama.
“Walaupun masih ada kelemahan di beberapa sektor, diantaranya pernah terjadinya hilangnya isi tabungan nasabah, namun kami dari komisi III saat ada rapat mitra dengan mereka selalu cukup baik progres upaya antisipasi terulangnya kembali pembobolan, bahkan upaya adanya inovasi teknologi dan dan penyebaran pemberian kredit rakyat mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya,” terang Suib.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya akan terus memantau serta mengawasi perkembangan Bank Kalbar secara ketat, termasuk mengevaluasi langsung per triwulannya. Karena bagaimanapun semua aset dan omzet Bank Kalbar ini merupakan milik rakyat Kalbar.
“Bekerja dengan penuh tanggung jawab adalah kunci utama, perbaikan dan inovasi menuju bank BPD yang modern sesuai perkembangan zaman (harus terus dilakukan), sehingga bisa seperti bank-bank lainnya,” katanya.
Terakhir, Bank Kalbar sebagai BUMD andalan di Kalbar, diharapkan Suib, bisa lebih mampu berperan dan terus hadir membantu perekonomian rakyat ke depannya.
“Bukan hanya bisa mencari dividen atau keuntungan semata, tapi ikut berperan dan hadir ikut serta membantu usaha usaha rakyat, terutama dari sisi membantu permodalan yang gampang dijangkau dan mudah, serta bunga yang rendah,” katanya. (Jau)
Comment