Menkes Budi Lakukan Peletakan Batu Pertama RSUD Tuan Besar Syarif Idris Kubu Raya

Harap Dokter Spesialis dari Putra-Putri Daerah

KALBARONLINE.com – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idris di Kabupaten Kubu Raya, Rabu (16/04/2025). Pembangunan RSUD ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Kementerian Kesehatan RI.

Menkes Budi menekankan pentingnya kehadiran dokter-dokter spesialis di rumah sakit baru tersebut. Ia menyebut, bahwa sebagian besar rumah sakit baru yang dibangun kemenkes masih kekurangan tenaga spesialis.

“Sebanyak 66 persen dari 66 rumah sakit yang saya bangun belum memenuhi standar 7 dokter spesialis dasar. Itu termasuk penyakit dalam, anak, bedah, anestesi, patologi klinik, obstetri dan ginekologi (obgin), serta radiologi,” ungkap Budi.

Secara khusus, ia meminta agar RSUD Tuan Besar Syarif Idris juga melengkapi kebutuhan dokter spesialis jantung dan saraf, mengingat kedua penyakit tersebut menjadi penyebab kematian tertinggi.

“Kita kasih cath-lab untuk stroke dan jantung. Jadi harus ada spesialis jantung dan saraf. Spesialis lain seperti kulit dan kelamin boleh, tapi jantung lebih dulu, karena pasien jantung risikonya meninggal lebih cepat,” jelasnya.

Baca Juga :  Taat Protokol Kesehatan, Kunci Pemulihan Ekonomi

Lebih jauh, Menkes Budi menggarisbawahi pentingnya merekrut dokter spesialis dari putra-putri daerah Kubu Raya dan Kalimantan Barat. Ia berharap, agar rumah sakit ini tidak terlalu bergantung pada tenaga kesehatan dari luar daerah.

“Kalau bisa, carikan dokter yang memang berasal dari sini. Supaya mereka punya ikatan emosional dan tidak cepat pindah. Jangan ambil dari Jakarta atau Bandung. Saya sendiri dari Bogor, tapi saya tahu, yang dari luar pasti ingin kembali ke daerah asalnya setelah beberapa tahun,” katanya.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Untuk itu, ia mendorong pemerintah daerah bersama masyarakat aktif mencari dan mendukung anak-anak daerah yang bercita-cita menjadi dokter, agar bisa lanjut menjadi spesialis.

“Semua ibu bangga kalau anaknya jadi dokter. Jadi berikan kesempatan itu. Kalau alat rumah sakit sudah ada tapi dokternya tidak ada, tetap tidak bisa dipakai. Kesempatan ini tolong diambil,” tegasnya.

Baca Juga :  Tumpang Tindih Lahan, Satu Unit Excavator Dibakar

Dengan gaya khas dan humoris, Menkes Budi juga sempat menyarankan agar daerah tak segan “menjodohkan” dokter dari luar dengan masyarakat lokal agar mereka betah tinggal di daerah.

“Kalau gak ada dokter dari daerah sini, ya cari dari luar daerah, yang belum menikah. Bawa ke sini, dan dijodohkan dengan putra-putri Kubu Raya. Supaya gak pergi-pergi lagi,” candanya yang disambut tawa hadirin.

Menkes juga menambahkan, bahwa program fellowship selama satu tahun akan disiapkan bagi dokter umum yang ingin menjadi spesialis di bidang tertentu, dengan biaya ditanggung pemerintah dan insentif setara dengan dokter spesialis.

“Kalau mereka sudah bisa pasang ring atau promekomi, kita didik dan bayar layaknya spesialis. Bahkan bisa kita kirim ke Jepang atau Cina untuk pelatihan,” ujarnya.

Pembangunan RSUD Tuan Besar Syarif Idris diharapkan menjadi langkah penting dalam peningkatan layanan kesehatan di Kubu Raya, sekaligus mencetak sumber daya manusia kesehatan yang berdaya saing dari daerah. (Lid)

Comment