Viral Aliran Terindikasi Sesat di Ketapang, MUI Kalbar Imbau Warga Tak Terprovokasi

KALBARONLINE.com – Warga Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, tengah dihebohkan dengan munculnya dugaan ajaran menyimpang yang mengatasnamakan “Islam Sejati”.

Kelompok ini dipimpin oleh pria bernama Alan Kurniawan, asal Desa Riam Bunut, Kecamatan Sungai Laur. Aktivitas keagamaan mereka diketahui berlangsung di Desa Sandai Kiri, Kecamatan Sandai, dan dinilai bertentangan dengan akidah dan syariat Islam.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat, KH Basri Har mengimbau agar masyarakat khususnya di Ketapang tidak terpengaruh dengan hal tersebut. Dan meminta untuk tidak terprovokasi.

“Diharapkan umat Islam tetap tenang, jaga kerukunan dan jangan mudah terprovokasi,” ungkapnya saat dihubungi via WhatsApp, Minggu (27/04/2025).

KH Basri bilang, saat ini MUI Kalbar belum menerima laporan secara resmi. Namun ia mengatakan, MUI Ketapang bersama dengan polres dan kejaksaan akan melakukan tabayyun ke rumah pemimpin ajaran yang tidak mewajibkan salat lima waktu tersebut.

Baca Juga :  Komitmen Tingkatkan Pelayanan, PDAM Ketapang Minta Dukungan Masyarakat

“Informasi dari Ketua MUI Ketapang akan melakukan klarifikasi atau tabayyun ke lokasi tanggal 29 April 2025 bersama team pakem, polres,” katanya.

Lebih lanjut Basri mengungkapkan, MUI belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait aliran tersebut. Sebab harus dilakukan kajian dan penelitian secara cermat mengenai laporan, sebelum akhirnya memutuskan bahwa aliran sesat yang terjadi di Sandai, Ketapang itu benar adanya.

“Sementara MUI tidak bisa menyimpulkan apakah aliran tersebut sesat atau menyimpang sebelum tabayyun, harus dilakukan pengkajian dan penelitian secara cermat dan menyeluruh,” tambahnya.

Namun menurut Basri, jika memang terbukti ada pengakuan kenabian atau penyimpangan terhadap rukun Islam, maka hal tersebut sudah masuk kategori sesat.

Baca Juga :  HUT ke 21, DPC Demokrat Ketapang Targetkan 6 Kursi Legislatif di Pemilu 2024

“Kalau memang benar seperti itu, jelas itu sesat. Karena karakternya ajaran sesat itu kan sudah ada, jelas. Mengaku sebagai nabi sudah jelas sesat itu. Karena kriteria salah satunya, bagi Islam itu nabi terakhir Muhammad. Ketika ada yang mengaku bahwa dirinya nabi, itu sesat,” tegasnya.

Sementara masih dalam proses penyelidikan, Basri kembali mengimbau agar masyarakat tetap tenang, rukun dan tak terpengaruh dengan informasi yang beredar mengenai aliran tersebut.

“Imbauan kepada umat agar tetap tenang, rukun, istiqamah melaksanakan ajaran Islam dengan baik dan benar, sesuai isi kandungan kitab suci Al-Qur’an dan Hadits, tidak mudah terpengaruh dengan ajaran yang aneh seperti tidak perlu salat,” tutup Basri. (Lid)

Comment