Lomba Pekarangan Pangan Bergizi, Upaya Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

KALBARONLINE.com – Polresta Pontianak berkolaborasi bersama Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Pontianak menggelar lomba pekarangan pangan bergizi.

Lomba ini digelar dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sebagai cerimanan bahwa kebangkitan bangsa harus dimulai dari hal-hal kecil namun signifikan, seperti memastikan ketersediaan pangan di tingkat keluarga.

Taserna

Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polresta Pontianak, Ajun Komisaris Polisi Suharto menyampaikan, bahwa kegiatan ini turut melibatkan lima kepolisian sektor (polsek), dengan tujuan mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan.

“Satu polsek wajib menunjuk satu kelurahan percontohan,” ujarnya.

Lima Polsek, Sepuluh Lokasi, Ribuan Harapan

Gerakan ini melibatkan lima polsek di wilayah Kota Pontianak, masing-masing memilih satu kelurahan percontohan.

Dari Kelurahan Kota Baru di Pontianak Selatan hingga Kelurahan Siantan Hilir di Pontianak Utara, setiap sudut kota ikut ambil bagian dalam gerakan ini. Setiap lokasi memiliki ceritanya sendiri, mulai dari pekarangan rumah sederhana hingga kebun urban yang subur.

Berikut adalah daftar kelurahan percontohan beserta lokasi penilaian yang menjadi sorotan:

1. Kelurahan Kota Baru (Pontianak Selatan)

2. KWT Temukawak di Jalan Wonobaru Gang Wonodadi 1

3. Pekarangan Pangan Bergizi milik Bapak A. Zazuku

4. Kelurahan Sungai Jawi (Pontianak Kota)

5. KWT Rumput Hias di Jalan Petani Gang Berkat Bersama

6. Pekarangan Pangan Bergizi milik Sdri. Bong Cie Mien

7. Kelurahan Pal Lima (Pontianak Barat)

8. Pekarangan Pangan Bergizi milik Bapak Usman

9. Pekarangan Pangan Bergizi milik Poktan Mitra BPP

Baca Juga :  Ridho Adyt Setiawan Terpilih Sebagai Ketua Umum HIPMI Kalbar Periode 2025–2028

10. Kelurahan Saigon (Pontianak Timur)

11.Pekarangan Pangan Bergizi milik Bapak M. Husein

12. Pekarangan Pangan Bergizi milik Sugito

13. Kelurahan Siantan Hilir (Pontianak Utara)

14. KWT Pegage di Jalan Khatulistiwa Gang Teluk Air

15. KWT Super Mantul di Jalan Sungai Selamat Dalam

Setiap lokasi, tidak hanya menjadi tempat penilaian, tetapi juga simbol keberhasilan masyarakat dalam memanfaatkan lahan sempit untuk menciptakan ketahanan pangan mandiri.

Di sini, tanaman sayuran, rempah-rempah, hingga ikan air tawar tumbuh subur, memberikan manfaat langsung bagi keluarga sekaligus lingkungan.

Tim Juri Berdedikasi Itu Mengupas Makna Ketahanan Pangan

Penilaian dilakukan selama dua hari, Rabu dan Kamis, oleh tim juri yang terdiri dari perwakilan Polresta Pontianak dan Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan.

Dari Polresta Pontianak, tim juri dipimpin oleh Kabag SDM AKP Inayatun Nurhasanah, didampingi oleh Kasat Binmas AKP Suharto, Kasiwas AKP Deni Ilham Fauzi, Kasihumas AKP Wagitri, dan Kasipropam IPTU Ferianto.

Sementara itu, tim dari dinas terkait melibatkan para ahli seperti Budi Syahrial, Alarmiah Ayuningsih, Rezki L. Arief, Adi Wiyoto, dan Ika Wiendratmo.

Selain menilai aspek teknis seperti kerapian, produktivitas, dan inovasi, tim juri juga memberikan apresiasi atas semangat gotong royong yang tercermin dalam setiap lokasi.

Ini bukan hanya soal siapa yang terbaik, tetapi bagaimana rakyat bersama-sama berkontribusi untuk masa depan.

Kolaborasi Menggugah Pendamping Tim Penilai

Tidak kalah penting, pendamping tim penilai turut berperan aktif dalam menjembatani antara peserta dan juri.

Baca Juga :  Polresta Pontianak Amankan 12 Anak-anak dan Remaja Terlibat Tawuran dan Perang Sarung

Mereka adalah Kanit Bhabinkamtibmas AKP Erman, Paursubbagbinkar IPDA Ardani, Kasubnit Bhabinkamtibmas AIPDA Suharminto, Kasubsipenmas Humas AIPDA Willy Septas, dan Bamin BRIPDA Sahrul Ramadhan.

Dengan dedikasi tinggi, mereka memastikan setiap tahapan penilaian berjalan lancar dan transparan.

Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Kegiatan ini bukan hanya sekadar lomba, melainkan langkah awal menuju ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Dari gang-gang sempit hingga kompleks perumahan, masyarakat Pontianak membuktikan bahwa ketahanan pangan bisa dimulai dari halaman rumah.

Gerakan ini juga menjadi pengingat bahwa kebangkitan nasional tidak hanya soal politik atau ekonomi, tetapi juga tentang bagaimana kita memastikan setiap orang memiliki akses terhadap pangan bergizi.

Melalui kolaborasi lintas sektor, Pontianak telah menunjukkan bahwa semangat kebangkitan nasional masih hidup dan terus berkobar.

Dalam setiap tanaman yang tumbuh, dalam setiap butiran padi yang berbuah, terasa jelas bahwa kebangkitan bangsa dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan bersama.

Ketahanan Pangan sebagai Warisan Generasi

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun ini di Pontianak menjadi momentum yang tak terlupakan.

Lewat gerakan pekarangan pangan bergizi, masyarakat diajak untuk kembali ke akar kehidupan—kebutuhan dasar manusia akan pangan.

Ini adalah warisan yang tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk anak cucu di masa depan.

Pontianak telah membuktikan bahwa kebangkitan nasional bukanlah konsep abstrak, melainkan tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh setiap individu.

Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, ketahanan pangan bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang bisa diraih bersama. (Jau)

Comment