KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak terus mendorong kemudahan layanan publik dan percepatan investasi di daerah. Setelah Mal Pelayanan Publik (MPP) resmi beroperasi di kawasan Pasar Kapuas Indah, kini MPP akan segera dilengkapi dengan fasilitas baru: Klinik Investasi.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebutkan bahwa kehadiran Klinik Investasi ini bertujuan memberikan layanan informasi lengkap kepada calon investor yang tertarik menanamkan modalnya di Kota Pontianak.
“Melalui Klinik Investasi, calon investor bisa konsultasi seputar peluang usaha, lokasi potensial, estimasi biaya, sampai proses perizinan. Semua dipermudah,” ujar Edi usai memimpin sosialisasi optimalisasi MPP di hadapan para kepala OPD, Rabu (28/5/2025).
Klinik ini juga akan menjadi bagian dari program Investment Project Ready to Offer (IPRO)—yakni penyusunan dokumen proyek investasi yang siap ditawarkan, lengkap dengan data potensi wilayah, sumber daya lokal, pasar, hingga kelayakan finansial.
“Saat ini Klinik Investasi masih dalam tahap awal, tapi segera dilengkapi dengan ruang khusus yang lebih representatif,” tambahnya.
Edi juga menekankan pentingnya pemahaman para ASN terhadap fungsi dan mekanisme MPP. Ia ingin seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memahami peran mereka dalam memberikan kemudahan pelayanan publik dan mendukung iklim investasi yang sehat.
“MPP hadir untuk membuat semua layanan jadi satu pintu, cepat, mudah, dan murah,” jelasnya.
Saat ini, MPP Pontianak menyediakan 222 jenis layanan dari berbagai instansi, termasuk administrasi kependudukan, keimigrasian, perpanjangan SIM, hingga layanan Kantor Urusan Agama (KUA). Terdapat 23 loket aktif yang siap melayani masyarakat.
“Kunjungan ke MPP sekarang sudah nyaris 2.500 orang per bulan. Yang paling ramai itu layanan kependudukan,” sebut Edi.
Sejak diluncurkan Agustus 2023, MPP Pontianak menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah pengunjung dan kualitas pelayanan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kota Pontianak, Hidayati, menjelaskan bahwa dari total 23 gerai, semuanya kini sudah terisi.
“Ada satu gerai yang dipakai bergantian oleh dua unit kerja karena jam operasionalnya nggak penuh setiap hari. Itu bagian dari efisiensi,” terangnya.
Jumlah pengunjung yang memanfaatkan layanan juga terus naik, dari semula 1.500 jadi 2.500 pengunjung per bulan. Menurutnya, peningkatan ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan publik yang makin baik.
“Kualitas fasilitas juga terus ditingkatkan, dari kenyamanan ruang, AC, komputer, hingga printer untuk tiap gerai. Semuanya sudah hampir lengkap,” tambah Hidayati.
Adapun jam operasional MPP dibuka Senin–Jumat, pukul 08.00–14.00 WIB. Sedangkan Sabtu dan Minggu tutup.
“Harapan kami, gerai layanan terpadu ini bisa makin mendekatkan pelayanan kepada warga dan mempercepat urusan administrasi publik,” tutup Hidayati. (Jau)
Comment