KALBARONLINE.com – Sebanyak 439 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Kota Pontianak resmi diberangkatkan menuju Tanah Suci, Jumat (30/5/2025). Para jemaah yang tergabung dalam Kloter 26 ini berangkat dari Bandara Hang Nadim, Batam menuju Jeddah, Arab Saudi, dengan tiga kali penerbangan.
Sebelum keberangkatan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono secara langsung melepas rombongan dan menyampaikan pesan khusus di Aula Arafah 2 Asrama Haji Batam.
“Luruskan niat, jaga perlengkapan, visa, dan identitas dengan baik. Semoga seluruh proses ibadah dimudahkan dan menjadi haji yang mabrur,” pesan Edi.
Wali Kota Edi menuturkan bahwa kehadirannya dalam pelepasan jemaah adalah bentuk perhatian dari Pemerintah Kota Pontianak kepada warganya yang menunaikan ibadah haji. Pemkot juga memberikan bantuan tunai sebesar Rp1,5 juta kepada setiap jemaah.
“Nilainya memang tidak besar, tapi semoga bermanfaat selama di Tanah Suci,” ujarnya.
Tak hanya itu, Pemkot juga mengirimkan tim dokter pendamping ke Batam untuk memastikan kondisi kesehatan para jemaah sebelum berangkat. Seluruh JCH telah menjalani pemeriksaan kesehatan sebagai bentuk antisipasi dan persiapan fisik menjelang perjalanan panjang ke Arab Saudi.
“Kami ingin memastikan semua dalam kondisi sehat dan kembali ke tanah air dengan selamat,” imbuhnya.
Di antara ratusan jemaah asal Pontianak, nama Nura Husna Sahila (18) mencuri perhatian. Ia tercatat sebagai JCH termuda tahun ini. Gadis yang tinggal di Jalan Putri Dara Hitam ini berangkat haji menggantikan sang ayah yang telah wafat sebelum sempat menunaikan ibadah haji.
Ayah Nura seharusnya berangkat bersama ibunya tahun ini, setelah mendaftar haji sejak 2012. Namun takdir berkata lain—sang ayah meninggal dunia pada 23 Ramadan 1446 H, tepat sebelum jadwal keberangkatan.
“Perasaannya campur aduk. Senang karena bisa berhaji di usia muda, tapi juga sedih karena harus menggantikan Bapak. Semoga ini jadi pahala buat beliau,” ucap Nura dengan mata berkaca-kaca.
Nura menyiapkan diri secara fisik dan mental. Ia rutin olahraga, menjaga pola makan, dan memperbanyak doa agar ibadahnya diterima serta almarhum ayahnya mendapat kedamaian.
“Pelayanan dari Pemkot dan Kemenag sangat membantu. Karena posisi Bapak dulu sudah hampir final, semua harus diurus ulang agar saya bisa menggantikan,” jelasnya.
Nura berharap ibadahnya tak sekadar jadi pengalaman spiritual pribadi, tapi juga bentuk baktinya kepada sang ayah.
“Semoga ibadah ini diterima Allah, dan semoga Bapak tenang di sana karena sudah digantikan anaknya,” lirihnya. (Jau)
Comment