KALBARONLINE.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mulai memetakan lokasi lahan untuk pembangunan sekolah baru demi menjawab kebutuhan pendidikan yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyatakan bahwa pertambahan jumlah penduduk juga berdampak pada meningkatnya angka kelahiran. Hal ini tentu menuntut pemerataan akses pendidikan agar tidak ada anak yang tertinggal atau bahkan putus sekolah.
“Kami sudah petakan pusat-pusat permukiman mana saja yang butuh sekolah baru, tambahan ruang kelas, sampai sekolah yang perlu diregrouping. Semua sudah kami identifikasi,” kata Edi, Kamis (5/6/2025).
Edi menegaskan bahwa Pemkot berkomitmen menyediakan akses pendidikan yang setara untuk seluruh warga. Namun, diakuinya, pembangunan sekolah baru membutuhkan proses panjang—mulai dari perencanaan, ketersediaan anggaran, hingga lahan yang memadai.
Ia menambahkan, sejumlah sekolah yang berdiri di pusat permukiman saat ini banyak dibangun melalui program Instruksi Presiden (Inpres) pada masa lalu. Meski regulasi zonasi berdasarkan domisili kerap menimbulkan tantangan, menurut Edi, sistem ini tetap membawa manfaat dari segi kedekatan lokasi.
“Sistem domisili memang ada pro-kontra, tapi dari sisi jarak, ini membantu anak-anak agar tidak perlu menempuh perjalanan jauh,” jelasnya.
Karena regulasi ini bersifat nasional, Pemkot Pontianak tetap wajib menjalankan ketentuan pemerintah pusat, termasuk dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang diawasi langsung oleh lembaga seperti Ombudsman RI dan Inspektorat.
“Aturan soal persentase dalam PPDB itu pengawasannya ketat. Kalau tidak dilaksanakan, kami bisa kena evaluasi,” tegas Edi.
Dalam kesempatan yang sama, Edi juga mengingatkan orang tua agar tidak membiarkan anak-anak mereka membawa kendaraan sendiri ke sekolah.
“Kami sudah sediakan bus sekolah, tapi peminatnya masih rendah. Kami larang siswa SD dan SMP bawa motor sendiri, kecuali diantar orang tuanya,” tutup Edi. (Jau)
Comment