Pawai Takbir Mobil Hias Meriahkan Malam Iduladha di Kayong Utara

Jadi Ajang Syiar Islam dan Perekat Kebersamaan

KALBARONLINE.com – Ribuan masyarakat tumpah ruah di kawasan Masjid Agung Oesman Al-Khair, Sukadana, Kamis (05/06/2025) malam, untuk menyaksikan kemeriahan Pawai Takbir Mobil Hias dalam rangka menyambut hari raya Iduladha 1446 Hijriah.

Kegiatan yang digelar oleh Pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Kayong Utara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya, didampingi Wakil Bupati, Amru Chanwari. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat.

Taserna

“Momentum Iduladha adalah saat yang tepat untuk memperkuat kebersamaan, ukhuwah islamiyah, serta meningkatkan semangat berbagi dan pengorbanan,” ujar Bupati Romi dalam momen pelepasan pawai.

Sebanyak 40 unit kendaraan hias dari berbagai instansi, organisasi kemasyarakatan dan perwakilan desa se-Kabupaten Kayong Utara turut ambil bagian dalam pawai. Masing-masing menampilkan kreativitas bertema islami serta gema takbir keliling yang menggema di sepanjang rute.

Baca Juga :  Polres Kayong Utara Selidiki Dugaan Pungli DAK-BOK di Puskesmas Sukadana

Menambah semarak, tokoh nasional asal Kayong Utara, Oesman Sapta Odang (OSO), hadir langsung dan didaulat untuk melepas peserta pawai. Kehadiran OSO membawa semangat tersendiri bagi warga yang menyambutnya dengan hangat.

Dalam kesempatan tersebut, OSO menyampaikan apresiasinya atas kekompakan dan antusiasme masyarakat dalam menjaga tradisi takbir keliling sebagai bagian dari syiar Islam yang damai.

“Tradisi seperti ini harus terus dijaga karena bukan hanya menjadi bentuk kegembiraan menyambut hari besar keagamaan, tetapi juga memperkuat persatuan masyarakat,” ucapnya.

Baca Juga :  Romi Wijaya Resmi Jabat Pj Bupati Kayong Utara

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Yayasan OSO, Hildi Hamid serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kayong Utara, para kepala perangkat daerah, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Pawai takbir ini bukan hanya menjadi wahana syiar dan hiburan religi, tetapi juga menjadi simbol soliditas antar warga dalam bingkai keberagaman dan harmoni.

Tradisi ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Kayong Utara dalam mendukung kegiatan keagamaan dan kultural yang bersifat edukatif dan partisipatif. (Sans)

Comment