KALBARONLINE.com – Sebagai upaya mengurangi penggunaan plastik dalam kegiatan konservasi, Mempawah Mangrove Conservation (MMC) memperkenalkan inovasi ramah lingkungan berupa wadah pembibitan mangrove dari daun nipah.
Wadah tersebut dinamakan Econip atau ecological nipah yang dirancang untuk menggantikan polybag plastik yang selama ini digunakan sebagai wadah pembibitan mangrove.
Ketua MMC, Raja Fajar Azansyah menjelaskan, bahwa ide econip berawal dari beberapa bulan lalu saat ia dan tim melakukan pembibitan, dan berdiskusi untuk mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan dalam pembibitan mangrove dan tanaman pesisir.
“Dari diskusi bersama teman-teman dan melihat sumber daya alam yang tersedia di Mempawah, terbersitlah kenapa kita tidak menggunakan daun nipah sebagai pengganti polybag,” ujarnya saat ditemui di Mempawah Mangrove Park, Selasa (10/06/2025).
Raja Fajar menekankan, bahwa penggunaan daun nipah tidak hanya mendukung konservasi mangrove, tetapi juga mengurangi potensi sampah plastik yang kerap dihasilkan dari penggunaan polybag
“Dengan econip, kami berupaya memanfaatkan potensi lokal secara lebih bijak. Ini bukan hanya untuk kegiatan konservasi mangrove, tapi juga edukasi bahwa kita bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang melimpah di Mempawah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Raja Fajar menyebutkan, bahwa daun nipah memiliki karakteristik yang mirip dengan daun kelapa, sehingga dapat terurai secara alami dalam waktu sekitar tiga bulan. Hal ini menjadikan econip sebagai alternatif yang aman dan berkelanjutan.
“Kalau kena air atau berada di lumpur, proses penguraiannya akan lebih cepat. Karena dia bukan plastik, jadi aman dan ramah lingkungan,” katanya.
Penggunaan econip sendiri baru berjalan sekitar sebulan. Meskipun demikian, Raja Fajar menekankan, bahwa pihaknya tidak mengklaim ini sebagai inovasi baru. Mereka mengadopsi konsep ATM (amati, tiru, modifikasi) dari pengalaman penggiat mangrove di daerah lain, terutama di Jawa.
“Yang penting intinya kita sama-sama berupaya menjaga lingkungan. Namanya boleh berbeda, tapi tujuannya sama,” pungkasnya.
Selain sebagai wadah bibit mangrove, Raja Fajar juga melihat potensi lain dari daun nipah, seperti pembuatan besek atau wadah daging untuk Iduladha.
“Daun nipah diharapkan dapat semakin mengurangi penggunaan plastik di berbagai aspek kehidupan,” tukasnya. (Lid)
Comment