Dorong Wisata Berkelanjutan, Kalbar Luncurkan Gerakan Wisata Bersih dan Jelajah Rimba

KALBARONLINE.com – Tugu Khatulistiwa, ikon kebanggaan Kota Pontianak, jadi saksi peluncuran dua program strategis, Jelajah Rimba dan Budaya Kalbar serta Gerakan Wisata Bersih (GWB). Kegiatan ini diinisiasi Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar sebagai bagian dari penguatan destinasi wisata berbasis lingkungan dan pelibatan aktif generasi muda.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyambut positif program ini. Menurutnya, pelibatan pemuda jadi kunci dalam mewujudkan destinasi wisata yang bukan hanya menarik, tapi juga hijau dan berkelanjutan.

“Pontianak itu bukan cuma tentang garis khatulistiwa, tapi juga soal budaya. Tapi semua itu bisa kehilangan makna kalau kita cuek sama kebersihan dan kelestarian lingkungan,” ujar Edi usai ikut menanam pohon di kawasan Tugu Khatulistiwa, Rabu (11/6/2025).

Edi berharap, Gerakan Wisata Bersih ini bisa lebih dari sekadar aksi pungut sampah. Harus jadi gerakan sadar lingkungan yang ditanamkan sejak muda. Ia juga mendorong lahirnya inisiatif dari anak-anak muda, mulai dari kampanye edukasi, inovasi kelola sampah, sampai komunitas hijau yang inspiratif.

Baca Juga :  Pengurus Wilayah DMI Kalbar 2018-2023 Resmi Dilantik

“Pemuda itu bukan sekadar pewaris masa depan, tapi penggerak hari ini. Energi dan kreativitas mereka harus jadi senjata utama jaga bumi,” tegas Edi.

Ia pun mengajak masyarakat Pontianak untuk menjadikan Gerakan Wisata Bersih sebagai budaya baru: budaya yang menempatkan lingkungan di posisi utama, dan pemuda sebagai garda terdepan.

“Kalau kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan anak muda jalan bareng, saya yakin Pontianak bisa jadi kota hijau yang bersih, lestari, dan penuh daya tarik wisata,” lanjutnya.

Krisantus: Sampah Masih Jadi Masalah Serius

Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, menilai kegiatan ini bukan sekadar seremoni. Ia menyebutnya sebagai awal gerakan kolektif menuju ekowisata berkelanjutan. Tapi, ia juga menyoroti rendahnya rasa kepemilikan masyarakat terhadap objek wisata.

“Ambil contoh Pasir Panjang. Weekend ramai, tapi sampah di mana-mana. Kita ini belum benar-benar cinta sama lingkungan sendiri,” ujar Krisantus.

Ia mengajak masyarakat Kalbar bangkit dengan tiga semangat: kreatif, inovatif, dan kolaboratif.

Baca Juga :  Wali Kota Benarkan Penyebab Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Pontianak Karena Spekulan

“Di Jawa, sampah bisa jadi duit. Ranting dan daun pun diolah. Di Kalbar, kita dikasih alam yang luar biasa, tapi belum dimanfaatkan maksimal,” katanya.

Disporapar Kalbar: Pemuda Jadi Pilar

Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari, menjelaskan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang pernah digelar di Mempawah.

“Gerakan Wisata Bersih ini bukan cuma soal pariwisata. Ini soal pelestarian lingkungan dan peran strategis pemuda sebagai pilar pembangunan,” terangnya.

Sebagai simbol komitmen, dilakukan penanaman 150 bibit pohon oleh Wakil Gubernur Kalbar, Wali Kota Pontianak, dan para pemuda.

Program ini menjadi bagian dari implementasi RPJMD Kalimantan Barat 2025–2029 yang menitikberatkan pada pembangunan hijau, inklusif, dan berdaya saing. Dengan Gerakan Wisata Bersih dan Jelajah Rimba dan Budaya Kalbar, pemuda didorong untuk menjadi motor penggerak transformasi wisata Kalbar yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. (Jau)

Comment