KALBARONLINE.com – Cakupan imunisasi di Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini masih tergolong rendah dan belum mencapai target nasional. Sehingga menyebabkan meningkatnya kasus penyakit seperti polio dan campak.
Hal ini disampaikan Gubernur Kalbar, Ria Norsan saat membuka kegiatan Perencanaan Penguatan Program Imunisasi yang Berdampak Strategis, Kamis (12/06/2025), di Hotel Dangau, Kubu Raya.
Menurut Norsan, rendahnya cakupan imunisasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah maraknya hoaks atau informasi menyesatkan tentang imunisasi yang beredar di masyarakat, terutama melalui media sosial.
“Salah satu penyebab menurunnya imunisasi adalah berita-berita hoaks yang menakut-nakuti masyarakat. Misalnya, ada yang bilang kalau disuntik polio nanti anaknya lumpuh. Padahal suntikan polio justru mencegah kelumpuhan,” tegas Norsan.
Padahal menurut Norsan, jika anak di imunisasi akan terhindar dari berbagai macam penyakit seperti campak hingga cacar. Termasuk stunting.
“Mudah-mudahan dengan adanya penguatan program imunisasi ini semakin banyak masyarakat yang (anaknya) diimunisasi,” harapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kalbar, cakupan imunisasi dasar lengkap pada tahun 2023 hanya mencapai 74,9 persen. Angka tersebut bahkan turun drastis pada November 2024, yaitu hanya 42,7 persen.
Norsan menyebutkan, cakupan imunisasi turun disebabkan beberapa daerah di Kalbar masih menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari distribusi vaksin, kemudian kesadaran dan pemahaman masyarakat hingga dampak informasi keliru.
“Saya mengajak kepada stakeholder dan setiap pemangku kepentingan mari sama-sama kita kembali meningkatkan imunisasi ini. Karena bagus sekalian, tidak ada artinya nanti MBG yang gaungkan oleh Presiden kalau anaknya nanti tidak sehat Kalau dari awal anaknya tidak sehat, karena tidak ada imunisasi,” pintanya.
Norsan juga menyoroti pentingnya mengaktifkan kembali kegiatan posyandu yang mulai menunjukkan penurunan aktivitas.
“Dulu posyandu ramai dan aktif, sekarang banyak yang tidak aktif lagi. Ini harus digerakkan kembali. Ibu-ibu kader PKK, ketua BKK, kepala daerah se-Kalimantan Barat, mari kita hidupkan kembali posyandu,” serunya. (Lid)
Comment