KALBARONLINE.com – Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Barat, Erlina ditunjuk sebagai Duta Imunisasi untuk wilayah Kalbar oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyerahan sertifikat dan penyematan selendang kehormatan Duta Imunisasi itu diberikan langsung oleh Direktur Utama Ditjen P2P Kemenkes RI, Prima Yosephine, dalam kegiatan Pencanangan Penguatan Program Imunisasi Berdampak Strategis yang digelar di Hotel Dangau, Kubu Raya, pada Kamis (12/06/2025).
Usai ditunjuk sebagai duta imunisasi, Erlina menegaskan terkait masalah imunisasi, bahwa yang berperan tidak hanya pemerintah maupun PKK tetapi juga masyarakat.
“Terkait masalah imunisasi, kami berharap tidak hanya PKK yang turun ke lapangan, tetapi masyarakat juga,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa rendahnya cakupan imunisasi di Kalimantan Barat disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya imunisasi.
“Masyarakat juga harus diberikan pemahaman dan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi sejak dini untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat menyerang anak-anak kita,” tambah Erlina.
Ia menjelaskan, bahwa PKK, sebagai organisasi kemasyarakatan yang menjangkau hingga ke tingkat dusun dan RT, akan lebih digiatkan untuk mensosialisasikan manfaat imunisasi kepada masyarakat.
“Insyaallah, ini akan kami semangati lagi. Kami melihat turunnya cakupan imunisasi karena kurangnya pemahaman dari masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak usia 0 sampai 5 tahun. Sosialisasi harus kita hidupkan kembali,” tegasnya.
Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di Kalbar hingga Mei 2025 masih sangat rendah. Imunisasi dasar lengkap untuk bayi baru mencapai 5,98 persen sementara cakupan imunisasi lengkap untuk anak di bawah dua tahun (baduta) baru 4,43 persen. Imunisasi DPT1 tercatat 11,38 persen.
Lebih memprihatinkan lagi, jumlah anak yang belum pernah mendapatkan imunisasi sama sekali mencapai 13.684 anak. Rendahnya cakupan ini juga menyebabkan munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui imunisasi, seperti campak dengan 20 kasus terkonfirmasi, rubella dengan 2 kasus, serta laporan dugaan kasus difteri dan pertusis.
Melalui peran barunya sebagai Duta Imunisasi, Erlina berharap dapat mendorong seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah untuk lebih aktif dalam mendukung program imunisasi demi kesehatan anak-anak Kalbar.
“Mudah-mudahan dengan kita hidupkan lagi sosialisasi, kita ajak masyarakat memahami arti pemanfaatan imunisasi untuk anak-anak mereka,” tukasnya. (Lid)
Comment