KALBARONLINE.com –Pengurus baru Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Barat periode 2025–2030 resmi dilantik dalam acara yang digelar di Hotel Mercure Pontianak, Kamis (12/06/2025). Dalam kesempatan tersebut, Aris Supratman resmi dilantik sebagai Ketua GAPKI Kalbar.
Dalam pernyataannya usai pelantikan, Aris menegaskan komitmennya untuk memperkuat organisasi dan memperluas keanggotaan GAPKI di wilayah Kalbar.
“Sesuai arahan dari Bapak Gubernur, kita ingin semakin banyak perusahaan perkebunan sawit yang bergabung bersama GAPKI, tidak hanya segelintir saja. Harapannya, semakin solid kita bersama, semakin besar kontribusi kita terhadap pembangunan daerah,” ujarnya.
Saat ini, tercatat ada 78 perusahaan perkebunan yang menjadi anggota GAPKI Kalbar dari total sekitar 370 perusahaan yang beroperasi di provinsi ini. Jumlah tersebut baru mencapai sekitar 20 persen, dan Aris menargetkan peningkatan signifikan ke depan.
Selain memperluas keanggotaan, Aris juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial bagi para pekerja dan anggota GAPKI.
Menanggapi sorotan publik terkait kasus pekerja dari salah satu perusahaan anggota GAPKI yang meninggal dunia tanpa perlindungan BPJS, Aris menyampaikan bahwa persoalan ini harus dilihat secara objektif.
“Semua perusahaan sebenarnya sudah terdaftar di Ketenagakerjaan, dan sistemnya sudah berjalan. Kita tidak bisa serta-merta menyalahkan satu pihak tanpa melihat fakta di lapangan. Namun demikian, kita tetap akan dorong agar seluruh anggota mematuhi aturan dan memberikan perlindungan maksimal kepada karyawannya,” jelasnya.
Di sisi lain, Aris juga menyambut baik ajakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk mengoptimalkan penggunaan Pelabuhan Kijing dalam ekspor Crude Palm Oil (CPO). Ia mengakui bahwa saat ini masih banyak perusahaan yang mengekspor CPO melalui jalur lain karena sudah memiliki jalur distribusi sendiri.
“Kita dari GAPKI akan terus mendorong anggota untuk mengikuti arahan pemerintah terkait penggunaan pelabuhan Kijing. Ini bagian dari kontribusi kita terhadap perekonomian daerah,” katanya.
Aris menambahkan bahwa optimalisasi ini masih dalam tahap penyempurnaan dan membutuhkan waktu agar seluruh anggota bisa menyesuaikan. (Lid)
Comment