Terkuak! Aksi Biadab Uray Abadi Sebelum Rafa Fauzan Ditemukan Tak Bernyawa di Masjid Singkawang

KALBARONLINE.com – Misteri kematian tragis balita Rafa Fauzan di Kota Singkawang akhirnya mulai terungkap. Uray Abadi, pelaku pembunuhan balita berusia 1 tahun 11 bulan itu, mengakui serangkaian aksi biadab yang dilakukannya—mulai dari membekap mulut korban, memasukkan ke dalam karung, hingga membuangnya ke semak-semak sebelum akhirnya meletakkannya di depan pintu Masjid Husnul Khotimah.

“Korban dimasukkan ke dalam karung dan sempat dilempar ke semak-semak,” ungkap Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, Minggu (15/6/2025).

Dari pengakuan Uray, Rafa diculik dari rumah pengasuhnya, Riska, yang berada di Gang Kapas, Kelurahan Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, pada 10 Juni 2025, sekitar pukul 11.45–12.00 WIB. Saat itu, Rafa baru keluar rumah dan langsung dibekap oleh pelaku, lalu dibawa ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa rumah.

Baca Juga :  Pj Gubernur Kalbar Teken MoU bersama Komnas HAM di Harjad ke-22 Kota Singkawang

Sesampainya di rumah, Rafa—yang saat itu masih hidup—dimasukkan ke dalam karung dan ditempatkan di keranjang sepeda. Uray lalu mengayuh sepedanya ke area pemakaman di Jalan Veteran, dan sempat menaruh karung itu di teras masjid dekat lokasi makam.

Namun malam harinya, pelaku kembali mengambil karung berisi korban dan membawanya berkeliling menggunakan sepeda.

“Pelaku sempat bingung, akhirnya karung itu dibuang ke semak-semak di sekitar Jalan Man Model. Dari pengakuannya, saat itu korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Deddi.

Pelaku sempat kembali ke lokasi pembuangan untuk memastikan kondisi korban, lalu memutuskan membawa jasad Rafa ke Masjid Husnul Khotimah. Di sanalah balita malang itu ditemukan tak bernyawa oleh warga yang hendak salat subuh, Jumat (13/6).

Diketahui, Rafa adalah anak ketiga dari pasangan Rasiwan, ASN Satpol PP Singkawang, dan Hazni Fatziah, ASN RSUD Abdul Aziz Singkawang.

Baca Juga :  Penemuan Jasad Rafa Fauzan di Teras Masjid Picu Dugaan Pembunuhan, Polisi Dalami Jejak Pelaku

Setelah jasad ditemukan, tim gabungan Satreskrim Polres Singkawang dan Resmob Polda Kalbar langsung bergerak cepat. Uray Abadi berhasil ditangkap pada Sabtu (14/6) malam di kawasan Pasar Hongkong, Jalan Budi Utomo, Singkawang.

Motif pembunuhan? Sakit hati.

“Dari pengakuan pelaku, ada ucapan dari pengasuh yang menyinggung perasaannya. Ia sakit hati dan merencanakan sesuatu agar Riska disalahkan oleh orang tua korban,” beber Deddi.

Namun polisi menegaskan, tak ada keterlibatan pengasuh maupun keluarga korban.

“Dari hasil pemeriksaan sementara dan pengecekan barang bukti, kami pastikan dia adalah pelaku tunggal. Tidak ada keterlibatan pihak lain,” tegas Deddi. (Lid)

Comment