Israel dan Iran Saling Serang, Korban Tewas Capai Ratusan dan Belum Ada Tanda Mereda

Israel menyerang rumah sakit dan kantor TV nasional Iran, Iran balas hantam Haifa dan wilayah Tel Aviv

KALBARONLINE.com – Ketegangan antara Israel dan Iran makin membara. Memasuki hari keempat, kedua negara saling melancarkan serangan yang mematikan. Seperti dikutip dari Al Jazeera, Israel disebut telah menghantam fasilitas sipil di Iran, termasuk rumah sakit dan kantor televisi nasional, sementara Iran membalas dengan rudal ke Tel Aviv dan Haifa.

Salah satu serangan mematikan Israel dilaporkan mengenai Rumah Sakit Farabi di Kermanshah, Iran Barat. Pemerintah Iran mengecamnya sebagai kejahatan perang karena menyasar fasilitas kesehatan dan area permukiman warga.

Taserna

“Menyerang rumah sakit adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei.

Tak berhenti di situ, kantor televisi milik pemerintah Iran juga menjadi sasaran. Saat siaran langsung berlangsung, seorang presenter terlihat panik dan meninggalkan meja siaran saat ledakan mengguncang studio. Diberitakan ada korban luka dari kalangan jurnalis.

Baca Juga :  Langgar Karantina Beli Teh Bubble, Pasien Covid-19 Singapura Dihukum

Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 100 rudal ke berbagai titik strategis di Israel, termasuk Tel Aviv dan kota pelabuhan Haifa. Serangan ini menewaskan tiga orang dan melumpuhkan operasional kilang minyak milik Bazan Group di Haifa.

Laporan Al Jazeera juga menyebut, tiga relawan Bulan Sabit Merah Iran ikut menjadi korban saat sedang menjalankan misi penyelamatan di Teheran. Selain itu, sejumlah ledakan juga terdengar di wilayah barat dan timur Teheran, diduga akibat serangan Israel terhadap markas militer Iran.

Konflik memanas sejak Jumat (13/6) lalu, ketika Israel lebih dulu melancarkan serangan ke fasilitas militer dan nuklir Iran. Sejak itu, setidaknya 224 orang dilaporkan tewas di Iran, dan lebih dari 20 di Israel.

Baca Juga :  Tunggu Vaksin Covid-19, Singapura Yakin Tak Akan Masuk Antrean Panjang

PM Israel, Benjamin Netanyahu, bahkan tidak menutup kemungkinan menyerang langsung Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. “Itu bukan eskalasi, itu justru akan mengakhiri konflik,” ujarnya kepada ABC News.

Sementara Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyerukan rakyatnya untuk bersatu melawan Israel. “Perbedaan kita kesampingkan dulu. Sekarang saatnya melawan agresi brutal ini dengan persatuan,” katanya di depan parlemen.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menuding AS terlibat secara tidak langsung. Ia menyebut satu telepon dari Washington bisa menghentikan Netanyahu. (*)

Comment