Rainforest World Music Festival 2025 Dimulai, Seppuku Pistols dan Seffarine Buka Hari Pertama dengan Workshop Budaya

KALBARONLINE.com – Gelaran tahunan Rainforest World Music Festival (RWMF) 2025 resmi dimulai. Festival yang berlangsung selama tiga hari ini kembali menghadirkan puluhan musisi dari berbagai belahan dunia dengan ragam budaya, suara, dan energi yang khas.

Salah satu penampil yang paling ditunggu tahun ini adalah The Earth, Wind & Fire Experience by Al McKay dari Amerika Serikat, yang siap menghibur penonton dengan lagu-lagu legendaris seperti “September”.

Taserna

Selain itu, deretan musisi internasional seperti Otyken dari Siberia dan Rusia, Seppuku Pistols dari Jepang, La Chiva Gantiva dari Kolombia dan Belgia, hingga Kulaiwi dari Hawaii juga turut meramaikan panggung RWMF 2025.

Baca Juga :  Bersedia Rawat Pasien Covid-19, Ribuan Dokter di Korsel Berhenti Mogok

Namun RWMF bukan sekadar festival musik. Selama lebih dari dua dekade, RWMF telah berkembang menjadi ajang lintas budaya yang merangkul lebih dari sekadar pertunjukan musik. Festival ini juga menyajikan ragam seni pertunjukan, kerajinan tangan, hingga kuliner dari berbagai negara.

Hari pertama RWMF 2025 dibuka dengan sejumlah workshop interaktif, mulai dari seni tari, musik, hingga kerajinan tradisional. Salah satu workshop yang menyedot perhatian audiens adalah sesi dari Seffarine, yang memadukan musik khas Spanyol dan Cuba. Dalam sesi ini, peserta diajak berdansa mengikuti gerakan flamenco yang energik dan penuh semangat.

Baca Juga :  Proses Hukum Tangkapan 13 Ribu Botol Minol Ilegal Berlanjut ke Meja Hijau

Sementara itu, grup musik tradisional Jepang Seppuku Pistols juga mendapat sorotan dengan penampilan alat musik pukul dan tiup khas Jepang. Workshop mereka memberi kesempatan kepada pengunjung untuk mencoba langsung memainkan instrumen tradisional tersebut.

Suasana penuh semangat dan rasa ingin tahu terlihat sepanjang sesi. Interaksi antara penampil dan penonton menjadi bukti bahwa RWMF bukan hanya soal menikmati musik, tapi juga soal berbagi dan merayakan kebudayaan dunia. (Lid)

Comment