KALBARONLINE.com – PT Pegadaian Area Pontianak menggelar khitanan massal bertajuk “Langkah Emas Anak Sholeh”. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu 22 Juni 2025 di Kantor Pegadaian Cabang Pontianak, Jalan Hos Cokroaminoto nomor 264, Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebanyak 124 anak dari Pontianak dan sekitarnya mengikuti khitanan massal ini. Jumlah peserta ini dipilih secara simbolis untuk merepresentasikan usia pegadaian yang genap 124 tahun pada tahun ini.
Kepala Unit Usaha Syariah PT Pegadaian, Holilur Rohman menjelaskan, adapun tema yang dipilih, karena lewat kegiatan ini para peserta khitan turut mendapatkan tabungan emas. Hal ini sekaligus untuk menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa investasi emas tidak akan rugi.
“Tabungan emas yang Pegadaian berikan sebagai stimulus, silakan dikumpulkan lagi dan ditambah lagi karena nilai emas akan terus meningkat,” ujar Holilur Rohman.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan, bahwa kegiatan yang diselenggarkan PT Pegadaian ini bersumber dari Dana Kebajikan Umat (DKU) Pegadaian Syariah yang merupakan dana infak dan sedekah dari nasabah Pegadaian untuk berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Pegadaian, tambahnya, sangat mendukung program pemerintah yaitu menuju Indonesia Emas 2045 dengan menyiapkan anak-anak yang sehat.
“Kegiatan ini adalah bentuk kontribusi Pegadaian dalam mendukung generasi muda yang sehat dan berkualitas. Kami juga ingin mendorong masyarakat untuk menyiapkan masa depan yang lebih cerah melalui program menabung emas, yang bisa dimulai hanya dengan Rp 10.000,” katanya.
“Emas adalah instrumen investasi yang terus meningkat nilainya, dan ini selaras dengan visi pemerintah menuju Indonesia Emas 2045,” tambah Holilur Rohman.
Dirinya turut mengharapkan, anak-anak yang akan mengikuti khitanan tidak usah khawatir, karena metode khitanan yang dilakukan sudah sangat terjamin aman.
Sementara itu dokter yang melakukan khitan, Imam Khoirul Fajri menjelaskan, khitanan atau sunat sealer juga sering disebut sunat lem. Ini adalah salah satu metode sunat modern yang kini banyak peminatnya. Metode sunat ini menggunakan cairan sealer (lem) untuk menutup luka sehingga tidak memerlukan jahitan dalam prosesnya.
“Hari ini spesial karena metode yang dipakai itu premium dan tidak menggunakan jahitan. Adik-adik yang mau khitan hanya perlu waktu 5 menit dan selesai. Selesai khitan, mereka sudah bisa beraktivitas normal,” ungkap Imam Khoirul.
Abi Hafiz Ramadan, peserta khitan massal pun berhasil membuktikan bahwa khitanan yang dilakukan sangat amat dan tidak menakutkan. Dirinya saat mengikuti proses khitan ditemani kedua orangtuanya.
“Tidak sakit sama sekali. Bahkan ini sudah bisa langsung jalan,” ucap siswa kelas 6 SDN 09 Pontianak Barat itu.
Tyas, ibu dari Abi Hafiz Ramadan, juga memuji metode khitan yang diberikan kepada anak-anak yang ikut khitanan massal.
“Lega sekali, sangat singkat dan anak saya selesai khitan sudah bisa langsung jalan, tidak ada mengeluh apapun,” ujar Tyas.
Dirinya mengatakan, mengetahui info kegiatan tersebut dari grup WhatsApp. Dirinya dan suami merupakan nasabah Pegadaian Pontianak. Ia berharap akan ada banyak kegiatan sosial yang digelar oleh Pegadaian untuk masyarakat. (Lid)
Comment