KALBARONLINE.com – Di tengah penggerebekan sebuah gudang di Komplek Extra Joss, Kubu Raya, yang diduga menyimpan oli palsu, sebuah insiden tak terduga ikut terekam dalam video yang beredar di publik. Video tersebut memperlihatkan seorang pria yang tampak mendebat petugas dari tim gabungan.
Pria itu belakangan diketahui bernama Ishak. Dalam tayangan video, ia menyebut-nyebut institusi seperti “Polresta” dan “Kapolres”, bahkan sempat mengatakan bahwa dirinya sedang membuat “ucapan ulang tahun Polri”. Intinya, pria tersebut tampak tidak terima dengan penggerebekan yang dilakukan oleh tim gabungan.
Tak hanya menyampaikan keberatan, Ishak juga terlihat petantang-petenteng di lokasi. Ia mempertanyakan alasan gudang tersebut digerebek, dan menyayangkan tindakan pembongkaran paksa yang dilakukan tim gabungan terhadap pintu gudang.
Seorang petugas dari tim gabungan coba meladeni Ishak dengan bahasa yang sopan dan tenang. Namun, Ishak tetap mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi.
“Kalau abang tidak baik-baik pun kami mau (bisa) apa. Kami tak tolak pasang bang, mau patah-patah, mau melintang-melintang. Kan begitu bahasanye,” ucap Ishak dalam video itu.
Ishak juga menyesalkan penggerebekan dilakukan saat hari Jumat dan mempertanyakan identitas agama aparat. “Kan tadi sudah disuruh tunggu bang. Ini kan hari Jumat. abang orang apa bang? Muslim ke abang nih?” ujarnya.
Petugas yang terlibat dalam penggerebekan tetap meladeni Ishak dengan tenang. Salah satu anggota tim mengatakan bahwa mereka telah menunggu cukup lama sebelum mengambil tindakan.
“Sudah, aku sudah telfon. Tak tunggu sampai jam berapa. Jumatan iya. Sampai jam berapa?” jawab petugas tersebut.
Ishak terus mendesak dan menyebut aksi penggerebekan itu mengganggu aktivitas mereka.
“Jadi ini mau macam mana maunya?” tanya pria tersebut kepada petugas.
Petugas pun menjawab bahwa mereka menunggu pihak Pertamina. “Nanti nunggu dari Pertamina hasilnya,” kata petugas.
Tak puas, Ishak pun merasa aktivitas yang dilakukan petugas gabungan mengganggu mereka yang hendak bekerja. “Orang nih nak kerje bang, kamek nih nak kerje,” kata dia dengan nada tinggi.
Petugas menjawab: “Ya abang lanjut aja.”
Ishak: “Ini kami terganggu kerja nih, terganggu.”
Petugas: “Kerja aja bang, kerja aja. Gitu loh. Kita gak suruh berhenti, kerja saja.”
Dalam video yang sama, Ishak juga sempat menyampaikan ucapan yang melecehkan aparat.
“Kami paham pak, kalau bahasanya itu kan, bapak-bapak ini kan ada gaji, mau kerja, mau tidok, mau apa, negara gaji. Kalau kamek, tak kerja, tak gaji, tak makan pak. Kamek tak kerje tak makan pak,” sebutnya.
Ishak juga melontarkan pernyataan yang menantang tim gabungan, menyindir mereka hanya berani menggerebek gudang oli namun tidak berani masuk ke wilayah Beting yang ia klaim sebagai sarang narkoba.
“Kalau memang mau gerebek, saya bawa bapak ke Beting. Biar saya koordinasi lok di Beting. Kita gerebek. Itu jelas. Sabu ada. Lengkap di situ tuh. Ape tak digerebek? Ini oli digerebek. Adooh… ini kocong-kocong ini. Mungkin dibilang, ini mata sipit bah. Cobe Beting tuh kau grebek. Tai kalau kau berani. Aku yang maju paling depan kalau kau berani masuk Beting tuh.” Cetusnya.
Ia bahkan menyamakan tindakan aparat dengan maling. “Pintu digerinda, di-ape, macam maleng. Coba kalau masyarakat yang begitu, rampok kau, premanisme kau, anjeng kau. Katenye kan. Kalau anggota boleh, aparat boleh. Oh begitu rupanya,” kata dia.
Meski demikian, petugas tetap menjaga sikap. “Bang, tadi aku sudah sampaikan baik-baik.” kata si petugas.
Namun Ishak kembali menyerang dengan sarkasme.
“Ndak, artinya saya sudah tahu, kalau anggota boleh begitu. Kalau gitu, nanti kami bawakan sinso ke rumah orang. Sinso rumah orang. Nanti kita bilang sudah ngomong baik-baik. Ini kami tak kerje tak makan pak, bapak mau kah kasih makan?” kata dia.
Dalam video itu juga tampak sejumlah orang mengenakan seragam bertuliskan “Komando Inti Laskar Lapangan (KILL) Laskar Pemuda Melayu) LPM Kalbar”. Namun, Ishak sendiri tidak mengenakan seragam ormas, melainkan memakai kemeja hitam bermotif corak putih.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait insiden ketegangan dalam proses penggerebekan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, gudang tersebut digerebek oleh tim gabungan yang terdiri dari personel Bais TNI, Kejaksaan Tinggi Kalbar, Badan Intelijen Negara (BIN), Intel Kodam XII/Tanjungpura, dan Ditreskrimsus Polda Kalbar. Penggerebekan dilakukan setelah ada dugaan kuat bahwa gudang itu menyimpan oli palsu.
Petugas dari Pertamina yang ikut di lapangan mendapati beberapa kemasan oli bermerek Pertamina tidak terdeteksi saat discan barcode-nya. Seluruh barang mencurigakan pun telah diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut. (Red)
Comment