KALBARONLINE.com – Penggunaan oli yang tepat sangat penting untuk menjaga performa dan umur mesin motor. Namun, maraknya peredaran oli palsu di pasaran dapat membahayakan kendaraan jika tidak dikenali dengan baik.
Seperti baru-baru ini, aparat gabungan di Kalimantan Barat melalukan penggerebekan gudang oli diduga palsu di Jalan Extra Jos, Desa Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, pada Jumat (21/06/2025).
Dalam operasi tersebut, petugas menemukan puluhan ribu oli yang dikemas menyerupai merek terkenal, namun diduga palsu.
Fendi, Manajer Service PT Aneka Makmur Sejahtera selaku Main Dealer Sepeda Motor Yamaha Kalimantan Barat, memberikan beberapa tips kepada masyarakat untuk membedakan oli Yamalube asli dan palsu.
Pertama, Fendi menyarankan pemilik kendaraan untuk membeli oli di agen atau dealer resmi. Sebab, oli yang dijual didapat langsung dari distributor utama, sehingga dipastikan produk tersebut asli.
Selanjutnya adalah mengecek kemasan botol. Ia mengungkapkan, secara tampilan baik itu palsu maupun asli memiliki kemasan yang sama, serupa. Hanya saja oli palsu biasanya dikemas dalam botol yang lebih lembek dan mudah ditekan, sementara botol oli asli terasa lebih kokoh.
“Tampilan fisiknya hampir mirip, karena sulit dibedakan. Tapi kalau fisik kita lihat botolnya. Biasanya, oli yang tidak asli itu botolnya lembut sekali. Kalau ditekan itu dia lembut,” ungkapnya saat ditemui langsung di Yamaha Graha Motor, Pontianak, Kamis (26/06/2025).
Kemudian salah satu cara paling efektif membedakan oli Yamalube asli dengan yang palsu adalah dengan memindai barcode yang tersedia pada kemasan. Oli Yamalube asli memiliki fitur keamanan berupa barcode yang bisa diverifikasi secara digital.
“Caranya cukup mudah. Di kemasan terdapat tanda panah yang bisa ditekan untuk membuka segel. Di dalamnya terdapat barcode yang bisa discan menggunakan kamera Google di ponsel. Jika oli asli, maka akan muncul link resmi dari Yamaha dan proses verifikasi akan berhasil,” terang Fendi.
Sebaliknya, barcode pada oli palsu biasanya tidak dapat diverifikasi atau malah mengarahkan ke tautan yang mencurigakan dan tidak resmi.
Lebih lanjut, Fendi mengatakan, penggunaan oli palsu mungkin tidak menimbulkan dampak langsung, namun dalam jangka panjang, kerusakan serius bisa terjadi pada mesin kendaraan.
“Dampaknya adalah satu, mesin pasti akan hancur. Rusaknya akan secara total. Dan kotoran di mesin sangat kotor sekali. Jadi dia hitam, pekat, dan banyak sekali kotoran di mesin,” jelasnya.
Dengan adanya kabar penggerebekan oli palsu tersebut, Fendi mengakui bengkelnya yang berada di Jalan Jendral Urip ini turut terkena imbas. Namun, ia selalu mengedukasi konsumen terkait oli-oli yang dijualnya.
“Secara penurunan penjualan ada, cuman memang kita selalu edukasi konsumen bahwa tentulah oli resmi di bengkel resmi pasti yang asli. Jadi kita menjamin dan menyarankan itu. Kalau tidak asli, kita dealer pasti bertanggung jawab. Dan kita pastikan dealer resmi kita jual pasti asli,” tukasnya. (Lid)
Comment