Viral Warga Pontianak Keluhkan Pelayanan Perpustakaan Kalbar, Petugas Tak Ramah dan Mengintimidasi

KALBARONLINE.com – Seorang warga Pontianak menyampaikan keluhannya terkait pelayanan di Perpustakaan Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Keluhan itu disampaikan melalui media sosial Facebook, pada Senin (30/06/2025).

Pemilik akun facebook bernama Ibnu Hajar menuliskan pengalamannya saat mengunjungi Perpustakaan Provinsi Kalbar bersama dua anaknya sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam unggahannya, ia mengaku merasa tidak nyaman dengan sikap petugas yang berjaga di bagian lobi.

Taserna

“Hari senin 30 juni 2025, saya berkunjung bertiga sama 2 anak saya di sini perpus provinsi kalbar pagi sekitar jam 10.30 terlihat sepi buka pintu di sambut oleh penjaga lobi laki laki tak ada sedikitpun berwaah ramah tak ada senyum sama sekali, bahasanya mengintimidasi, hanya karna nyuruh isi data pengunjung di laptop dengan maksa segera,” tulisnya.

Menurutnya, petugas tersebut bersikap kurang ramah, bahkan terkesan mengintimidasi saat meminta pengunjung mengisi data diri di laptop yang disediakan.

“Padahal ada antrian 2 orang bapak sama anaknya. Petugasnya setengah emosi dia, sampai saya bilang ke beliau sabar pak, ini kan mash nunggu orang jg yg sedang isi,” sambungnya.

Baca Juga :  Soal Suara Dentuman di Sukabumi, BMKG: Ada Gerakan di Permukaan Tanah

Hal ini diperparah dengan sikap petugas yang meminta pengunjung menyerahkan KTP asli untuk ditahan sebagai syarat masuk ke ruang baca.

“Setelah beres isi mau masuk ehh.. dia maksa minta KTP asli di tahan (padahal ini data privasi sangat sensitif). dengan nada tak mengenakan. Saya tanya untuk apa pak? KTP saya di tahan? Jawaban kurang logis dia hanya bilang yang lain juga begitu sekaligus menunjukan Beberapa KTP orang lain, Di jamin KTP saya aman? Sy sendiri juga kan takut kalau KTP saya di salahgunakan. tak ada jawaban soal keamanan,” jelasnya.

Ibnu juga menyoroti tidak tersedianya lembaran kertas saran di kotak masukan pengunjung. Ia mengaku sempat meminta formulir untuk memberikan masukan, namun justru mendapat respons yang dinilainya meremehkan.

“Setelah itu saya cari sekaligus minta lembar kertas masukan, ternyata tak di sediakan. Kotak saran ada, tapi lembaran tak ada. malah saya di tantangnya untuk Ingsung ke instagram dengan nada meremehkan,” ungkapnya.

Dilayani secara buruk, Ibnu pun memutuskan untuk pergi dan tidak jadi membaca di sana bersama dua anaknya. Ia mengatakan, dulu sewaktu dirinya menjadi mahasiswa, perpus tersebut menjadi tempatnya untuk mencari referensi untuk kuliah.

Baca Juga :  Viral TikTokers Riezky Asal Pontianak Sebut Semua Guru Koruptor, PP PGRI Kalbar Lapor Polisi

“Melihat pelayanan buruk.. langsung saya keluar Tak jadi masuk untuk baca baca,” katanya.

“Padahal waktu mahasiswa dulu di sinilh tempat saya Cari refrensi berbagi sumber ilmu. Tolonglah perbaiki pelayanan.. Khusus penjaga/petugas depan pilihlah orang” berkompeten g ramah Terhadap pengunjung. jangan g karkter masam bahkan cendrung judes. sehingga masyarakat bisa kembali suka membaca untuk mencerdaskan anak bangsa,” pintanya.

Dalam unggahannya, Ibnu turut membandingkan pelayanan di Perpustakaan Kota Pontianak yang menurutnya jauh lebih ramah dan komunikatif.

“Sy sudah terbiasa membawa anak anak saya di perpus kota disana justru ramah ramah. petugasnya nawarin but kart kami sengat senang. bahkan 5 anak sy sudah di buatan kartu perpus kota pontianak,” ujarnya.

Ia berharap pihak Perpustakaan Provinsi Kalbar dapat memperbaiki kualitas pelayanan, terutama dalam hal sikap petugas yang langsung berhadapan dengan pengunjung.

“Tolonglah perpus provinsi sal pelayanan belajar sama perpus kota. colek pak gub Ria Norsan,” pungkasnya. (Lid)

Comment