Diversi Lanjutan Kasus Audrey Gagal, Kuasa Hukum : Lanjut ke Persidangan Pontianak|23/05/201923/05/2019by Jauhari Fatria KalbarOnline, Pontianak – Kasus penganiayaan siswi SMP di Kota Pontianak, Audrey akan
Diversi Lanjutan Kasus Audrey Temui Jalan Buntu Alias Gagal : Lanjut ke Persidangan Pontianak|23/05/201923/05/2019by Jauhari Fatria KalbarOnline, Pontianak – Penyelesaian kasus penganiayaan siswi SMP di Kota Pontianak, Audrey
Edi Kamtono Harap Warga Pontianak Jadikan Kasus Audrey Sebagai Pelajaran Berharga Pontianak|17/05/201917/05/2019by Jauhari Fatria Kasus Audrey berakhir damai melalui diversi tingkat pengadilan KalbarOnline, Pontianak – Wali
Diversi Tingkat Pengadilan Kasus Audrey Capai Kata Sepakat, Kuasa Hukum Pelaku : Berkah Ramadhan Pontianak|14/05/201914/05/2019by Jauhari Fatria KalbarOnline, Pontianak – Denie Amiruddin selaku kuasa hukum pelaku penganiayaan terhadap siswi
Beberkan Tiga Poin Kesepakatan, Kuasa Hukum Audrey : Diversi Tingkat Pengadilan Berhasil Pontianak|14/05/201914/05/2019by Jauhari Fatria Kasus penganiayaan siswi SMP Pontianak KalbarOnline, Pontianak – Kasus penganiayaan siswi SMP
Diversi Tingkat Pengadilan Kasus Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak Temui Titik Terang Pontianak|14/05/201914/05/2019by Jauhari Fatria KalbarOnline, Pontianak – Pengadilan Negeri Pontianak menggelar upaya diversi dalam penanganan kasus
Upaya Diversi Tingkat Penyidikan Gagal, Kapolresta Ungkap Pihaknya Limpahkan Berkas Perkara ke Kejari Pontianak|13/04/201913/04/2019by Jauhari Fatria Kasus Penganiayaan Siswi SMP KalbarOnline, Pontianak – Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Muhammad
Diversi Kasus Penganiayaan Siswi SMP Gagal, Kuasa Hukum Pelaku : Diversi Bukan Damai Nasional, Pontianak|13/04/201913/04/2019by Jauhari Fatria KalbarOnline, Pontianak – Polresta Pontianak menggelar upaya hukum diversi dalam penanganan kasus
Diversi Kasus Penganiayaan Siswi SMP Gagal, Ini Kata Kuasa Hukum Korban Nasional, Pontianak|13/04/201913/04/2019by Jauhari Fatria KalbarOnline, Pontianak – Polresta Pontianak menggelar upaya hukum diversi dalam penanganan kasus