Ini Alasannya Ibu Hamil Perlu Membatasi Makan Junk Food

Siapa sih yang tidak suka junk food? Selain memiliki rasa yang enak, penyajian junk food juga terbilang sangatlah praktis. Di sisi lain, konsumsi junk food yang berlebihan sering dikaitkan pula dengan berbagai masalah kesehatan. Nah, lantas apakah ibu hamil boleh makan junk food? Seperti apa aturan makan junk food bagi ibu hamil agar tetap aman?

IKLANSUMPAHPEMUDA
Baca juga: 5 Superfood untuk Ibu Hamil

Bolehkah Ibu Hamil Makan Junk Food?

Junk food bukanlah jenis makanan yang perlu sama sekali dihindari oleh ibu hamil. Akan tetapi, konsumsinya tetap harus dibatasi. Selama hamil, Mums dan juga si Kecil membutuhkan jumlah nutrisi yang baik untuk penambahan berat badan Mums yang sehat, perkembangan otak, tulang, organ, dan sistem kekebalan bayi.

Junk food memiliki nilai gizi yang sangatlah rendah, sehingga tidak memberikan banyak nutrisi yang dibutuhkan selama kehamilan. Jadi, jika Mums sudah terlalu kenyang dengan junk food, hanya ada sedikit kemungkinan ruang dalam pencernaan untuk menampung makanan bergizi yang Mums butuhkan.

Secara lebih rinci, berikut beberapa kemungkinan pengaruh junk food atau makanan cepat saji terhadap bayi dan juga Mums:

1. Bayi mulai menyukai makanan berlemak

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Endocrinology menjelaskan bagaimana pola makan ibu dapat memengaruhi preferensi makanan bayinya. Penelitian yang dilakukan pada tikus hamil, mengungkapkan bahwa tikus yang mengonsumsi makanan berlemak tinggi selama kehamilan memiliki anak yang lebih gemuk dan menyukai makanan berlemak. Sirkuit otak otak akan menjadi lebih lemah untuk makanan berlemak saat masa dewasa mereka nantinya. Namun, diet seimbang bisa menunjukkan keinginan yang lebih rendah untuk makanan berlemak pada keturunan tikus.

Baca Juga :  7 Tips Terhindar dari Penyakit Jantung di Usia Muda, Simak Selengkapnya

2. Kemungkinan risiko alergi

Kandungan gula yang tinggi dalam makanan dapat menyebabkan alergi dan asma. Sesuai penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal, anak-anak dari wanita yang mengonsumsi gula tambahan dalam bentuk sukrosa, sirup jagung fruktosa, jus buah atau madu dalam makanan mereka selama hamil, memiliki peningkatan risiko alergi dan asma antara usia 7-9 tahun.

3. Penigkatan risiko kelainan genetik

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus hamil menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak atau gula oleh ibu menyebabkan gangguan sinyal insulin perifer pada disfungsi mitokondria pada keturunan betinanya. Dan kondisi ini diteruskan pada 3 generasi berikutnya.

4. Dapat mengakibatkan peningkatan pengambilan akrilamida

Akrilamida adalah bahan kimia yang dapat terbentuk saat makanan digoreng pada suhu sangat tinggi, seperti kentang goreng, keripik kentang, dan makanan goreng lainnya dalam kategori junk food. Studi telah menemukan bahwa kadar akrilamida yang lebih tinggi dapat menyebabkan lingkar kepala yang lebih kecil dan berat lahir rendah pada bayi.

5. Kemungkinan bertambahnya berat badan yang berlebihan

Terlalu banyak junk food selama kehamilan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan, yang dapat menempatkan ibu hamil dan bayi pada risiko berbagai komplikasi, seperti preeklampsia, melahirkan bayi besar, persalinan prematur, diabetes gestasional, sleep apnea, peningkatan risiko cacat lahir, keguguran, dan lahir mati.

Baca Juga :  Bumil, Sebaiknya Jangan Lakukan Perawatan Kecantikan Ini Dulu, Ya!
Baca juga: Kenaikan Berat Badan selama Hamil

6. Junk food tidak memiliki nilai gizi

Banyak makanan yang tergolong junk food mengandung gula, garam, lemak, dan kolesterol yang tinggi, yang tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan selama kehamilan.

7. Dapat menyebabkan masalah pencernaan

Asupan makanan yang digoreng dengan minyak berlebih dapat membuat perut sakit. Ini dapat memicu produksi gas pada sistem pencernaan, kembung, dan gangguan pencernaan. Selain itu, kebanyakan junk food juga tidak mengandung serat yang cukup, sehingga tidak bisa membantu melancarkan buang air besar.

8. Peningkatan risiko diabetes gestasional

Junk food seringkali tinggi kalori dan gula. Penelitian telah mengungkapkan bahwa konsumsi junk food meningkatkan risiko diabetes gestasional.

Tidak bisa dipungkiri jika junk food memang memiliki rasa yang enak dan penyajiannya pun sangat praktis. Namun, sebagai ibu hamil, Mums tentu harus membatasi jumlah konsumsinya. Pasalnya konsumsi junk food yang berlebihan bisa berdampak buruk pada kondisi Mums dan juga bayi dalam kandungan. (BAG)

Baca juga: Mengenal Diabetes Gestasional dan Efeknya pada Janin

Referensi

Mom Junction. “8 Reasons To Limit Junk Food During Pregnancy“.

Comment