Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Di Kabupaten Malang, ada beberapa desa di tiga kecamatan yang ikut merasakan dampak meletusnya Semeru. Misalnya di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, dan Wajak.
”Hampir setiap ada letusan kecil, di sana (Ampelgading, Tirtoyudo, dan Wajak) pasti ada hujan abu sedikit-sedikit, tidak rapat,” terang Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin (1/12).
Dia mengungkapkan, guguran lava Gunung Semeru mengarah ke timur dan selatan. Apabila disesuaikan dengan arah mata angin, arahnya menuju ke Lumajang. ”Memang mengeluarkan guguran lava, cuma di Kabupaten Malang sampai sekarang belum ada dampak serius,” imbuhnya.
Saat ini BPBD dan beberapa pihak lainnya terus melakukan controlling terkait perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Dia menyebut, belum ada tindakan seperti pembagian masker atau pendirian posko pengungsian untuk warga yang terdampak hujan abu vulkanis.
”Cuma, kami berjaga-jaga dan memantau terus perkembangannya, ya semoga tidak meletus. Tapi, seandainya terjadi sesuatu, kami sudah siap,” tegas Bambang. Sementara itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi melaporkan, letusan Gunung Semeru membuat beberapa daerah di Banyuwangi dilanda hujan abu sekitar pukul 15.30. Beberapa kendaraan yang berada di luar ruangan terlihat diselimuti abu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, material vulkanis letusan Gunung Semeru memang berpotensi menyebar hingga Banyuwangi.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Freddy Dwi Kurniawan mengatakan, berdasar prakiraan Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin, Australia, pada pukul 15.30 kemarin, persebaran abu material letusan Gunung Semeru mencapai ketinggian 2 ribu kaki dengan pergerakan ke timur. ’’Untuk sementara, persebaran abu itu mencapai Jember dan Situbondo. Namun, prakiraan ini akan terus diperbarui secara berkala,’’ ujarnya.
Freddy menuturkan, tidak tertutup kemungkinan material vulkanis letusan Gunung Semeru sudah sampai di Bumi Blambangan kemarin. ’’Sebenarnya masih mungkin terjadi karena arah angin ke timur dengan kecepatan sekitar 15 knot. Namun, untuk pastinya, kita menunggu update,’’ kata dia.
Freddy menambahkan, selain mengandalkan prakiraan VAAC, pantauan citra satelit tidak bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apakah material vulkanis letusan Gunung Semeru sampai di Banyuwangi atau tidak. ’’Sebab, pantauan citra satelit tertutup awan sehingga belum dapat memastikan apakah material letusan Gunung Semeru itu sudah mencapai Banyuwangi ataukah belum,’’ ungkapnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Di Kabupaten Malang, ada beberapa desa di tiga kecamatan yang ikut merasakan dampak meletusnya Semeru. Misalnya di Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, dan Wajak.
”Hampir setiap ada letusan kecil, di sana (Ampelgading, Tirtoyudo, dan Wajak) pasti ada hujan abu sedikit-sedikit, tidak rapat,” terang Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan kepada Jawa Pos Radar Malang kemarin (1/12).
Dia mengungkapkan, guguran lava Gunung Semeru mengarah ke timur dan selatan. Apabila disesuaikan dengan arah mata angin, arahnya menuju ke Lumajang. ”Memang mengeluarkan guguran lava, cuma di Kabupaten Malang sampai sekarang belum ada dampak serius,” imbuhnya.
Saat ini BPBD dan beberapa pihak lainnya terus melakukan controlling terkait perkembangan aktivitas Gunung Semeru. Dia menyebut, belum ada tindakan seperti pembagian masker atau pendirian posko pengungsian untuk warga yang terdampak hujan abu vulkanis.
”Cuma, kami berjaga-jaga dan memantau terus perkembangannya, ya semoga tidak meletus. Tapi, seandainya terjadi sesuatu, kami sudah siap,” tegas Bambang. Sementara itu, Jawa Pos Radar Banyuwangi melaporkan, letusan Gunung Semeru membuat beberapa daerah di Banyuwangi dilanda hujan abu sekitar pukul 15.30. Beberapa kendaraan yang berada di luar ruangan terlihat diselimuti abu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, material vulkanis letusan Gunung Semeru memang berpotensi menyebar hingga Banyuwangi.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Freddy Dwi Kurniawan mengatakan, berdasar prakiraan Volcanic Ash Advisory Centre (VAAC) Darwin, Australia, pada pukul 15.30 kemarin, persebaran abu material letusan Gunung Semeru mencapai ketinggian 2 ribu kaki dengan pergerakan ke timur. ’’Untuk sementara, persebaran abu itu mencapai Jember dan Situbondo. Namun, prakiraan ini akan terus diperbarui secara berkala,’’ ujarnya.
Freddy menuturkan, tidak tertutup kemungkinan material vulkanis letusan Gunung Semeru sudah sampai di Bumi Blambangan kemarin. ’’Sebenarnya masih mungkin terjadi karena arah angin ke timur dengan kecepatan sekitar 15 knot. Namun, untuk pastinya, kita menunggu update,’’ kata dia.
Freddy menambahkan, selain mengandalkan prakiraan VAAC, pantauan citra satelit tidak bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apakah material vulkanis letusan Gunung Semeru sampai di Banyuwangi atau tidak. ’’Sebab, pantauan citra satelit tertutup awan sehingga belum dapat memastikan apakah material letusan Gunung Semeru itu sudah mencapai Banyuwangi ataukah belum,’’ ungkapnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini