Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang cukup umum. Hipertensi yang tidak dikontrol bisa merusak jantung, pembuluh darah, dan ginjal, sehingga bisa menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan penyakit ginjal kronis.
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat merupakan cara terbaik untuk mengontrol hipertensi. Gaya hidup sehat yang dimaksud adalah:
- Mengonsumsi diet sehat dan seimbang.
- Mengurangi konsumsi garam.
- Olahraga rutin.
- Menjaga berat badan sehat.
- Membatasi konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok.
- Mengontrol kadar stres.
Penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa makanan serta suplemen bisa membantu menurunkan tekanan darah. Namun, perlu diketahui bahwa buktinya masih lemah. Hingga saat ini, penelitian tentang suplemen untuk menurunkan tekanan darah masih sedikit dan terbatas.
Beberapa orang tetap membutuhkan mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darahnya. Namun, beberapa suplemen di bawah ini kemungkinan bisa membantu menurunkan tekanan darah. Berikut penjelasannya!
Baca juga: Mums, Jangan Lupa Cek Perubahan Tekanan Darah Agar Persalinan Lancar
Suplemen untuk Menurunkan Tekanan Darah
Berikut sejumlah suplemen yang dinilai bisa membantu menurunkan tekanan darah:
1. Kalium
Kalium adalah mineral yang digunakan tubuh untuk menjaga agar organ-organ seperti jantung dan ginjal dapat bekerja dengan baik. Kalium juga berfungsi melawan efek garam di dalam darah serta meredakan ketegangan di dinding pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Kebanyakan orang dapat meningkatkan asupan kalium dengan mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya akan mineral, seperti alpukat, pisang, susu, yoghurt, jamur, jus jeruk, kentang, tomat, dan tuna.
Namun untuk beberapa orang dengan kondisi tertentu, seperti penyakit ginjal, mengonsumsi banyak kalium tidak disarankan. Jadi, kalau Kamu mau mengonsumsi kalium dalam bentuk suplemen untuk menurunkan darah, maka harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
2. Omega-3
Asam lemak omega-3 memiliki banyak fungsi di dalam tubuh, termasuk menjaga agar pembuluh darah tetap sehat. Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat membantu menurunkan tekanan darah. Minyak ikan, termasuk ikan salmon dan sarden, memiliki kandungan omega-3 yang cukup banyak. Makanan sumber omega-3 lainnya ialah kacang-kacangan dan biji-bijian.
Baca juga: Memiliki Diabetes dan Hipertensi Sekaligus, Ini yang Harus Dilakukan!
3. Probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme hidup. Probiotik membantu menjaga keseimbangan bakteri di dalam usus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat menurunkan tekanan darah.
Probiotik dapat dikonsumsi dalam bentuk makanan fermentasi atau suplemen. Produk-produk suplemen probiotik mengandung bakteri yang berbeda-beda, sehingga efeknya bisa berbeda-beda pula. Beberapa bakteri probiotik yang paling umum adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium.
Hingga saat ini, ahli belum yakin mikroorganisme mana yang paling baik untuk menurunkan tekanan darah. Oleh sebab itu, kalau mau mengonsumsi probiotik dalam bentuk suplemen untuk menurunkan tekanan darah, harus konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
4. Kalsium
Tubuh manusia membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan membekukan darah. Kalsium juga dibutuhkan untuk kontraksi otot dan detak jantung. Kalsium merupakan mineral yang penting.
Penelitian pada 2015 menemukan bahwa banyak mengonsumsi kalsium dapat menurunkan tekanan darah. Namun, dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk memastikannya. Makanan yang kaya akan kalsium di antaranya susu, yoghurt, keju, dan sayuran berdaun hijau. Kalau Kamu mau mengonsumsi kalsium dalam bentuk suplemen untuk menurunkan tekanan darah, maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. (AS)
Baca juga: Benarkah Obat untuk Hipertensi Bisa Memperparah Infeksi Covid-19?
Referensi
MedicalNewsToday. 5 supplements to lower blood pressure. Juni 2020.
African Journal of Traditional, Complementary, and Alternative Medicines. Afolayan, A. J., & Wintola, O. A. Dietary supplements in the management of hypertension and diabetes — a review. 2014.
Comment