KalbarOnline.com – Tim penyelam Dislambair Koarmada I menceritakan keberhasilannya mengangkat kotak hitam atau blackbox flight data recorded (FDR) milik pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Blackbox FDR tersebut berisi rekaman data penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1).
Mayor Laut Teknik Iwan Kurniawan mengaku, butuh waktu tiga hari untuk menemukan titik koordinat blackbox. Penelusuran bawah laut itu menggunakan KRI Rigel mencari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
“Prosesnya dari awal penyelaman sekitar tiga hari, mulai pertama kita survei dulu setelah itu kita lihat titik-titik bongkahan besar. Hari kedua, ketiga kita angkat. Begitu sudah kita angkat semua, harapannya bongkahan besar itu bisa mempermudah pencarian,” kata Iwan di Dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1).
Baca Juga: Blackbox FDR Ditemukan, Posisi CVR Diduga Berada di Lokasi yang Sama
Iwan mengaku, penyelam Dislambair Koarmada I sejak awal fokus mencari blackbox FDR dan cockpit voice recorder (CVR). Sebab penting untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
“Hari ini fokus pencariannya FDR dan CVR,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, KRI Rigel milik Pushidrosal TNI AL mampu menangkap sinyal dengan menembakan sonar ke bawah laut. Di tak memungkiri, blackbox Sriwijaya Air tertimpa bongkahan besar pesawat Sriwijaya Air.
“Jadi setelah kita ploting awal lagi baru kita mulai survei lagi, lalu dimana material atau objek yang besar dan berat kalau perlu kita angkat kita angkat,” urai Iwan.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kotak hitam atau blackbox jenis flight data recorder (FDR) milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu berhasil ditemukan. Blackbox tersebut merekam data penerbangan.
“Hari ini tepat jam 14.00 WIB, Kepala Staf Angkatan Laut menyampaikan informasi kepada saya, bahwa sesuai dengan perkiraan yang ditentukan di wilayah yang sudah ditandai, telah ditemukan bagian dari flight data recorder (FDR),” ucap Hadi.
Hadi menuturkan, tim SAR hingga kini masih memburu CVR yang juga diduga berada di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. “Cockpit voice recorder masih perlu dicari, dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut,” ujar Hadi.
Hadi meyakini, CVR milik pesawat Sriwijaya Air juga berada pada lokasi yang sama. Sehingga tidak lama lagi akan segera ditemukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline - Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tayang di bioskop Indonesia mulai Kamis, 21…
KalbarOnline - Baru-baru ini, Nana Mirdad curhat lewat akun Instagram pribadinya soal pengalaman tidak menyenangkan…
KalbarOnline, Pontianak - Dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan peralatan medis di Kalimantan Barat, Pemerintah Provinsi…
KalbarOnline, Sambas - Dalam rangka optimalisasi lahan (oplah) pertanian di Kalimantan Barat, Menteri Pertanian RI,…
KalbarOnline, Ketapang - Anggota DPRD Kabupaten Ketapang dari Fraksi Partai Demokrat, Rion Sardi melakukan reses…
KalbarOnline, Ketapang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang bakal membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menangani…